Metroterkini.com – Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus berusaha menanggulangi abrasi pantai Pulau Bengkalis, Pulau Rupat dan pantai-pantai lain di Kabupaten Bengkalis dengan memasukan usulan penanganan abrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.
“Saat ini Bappenas sedang menyusun Rancangan Teknokratis RPJMN periode 2020-2024. Kita mengusulkan agar penanganan abrasi masuk,” ungkap Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis melalui Sekretaris, Rinto, Rabu (24/4/19).
Menurut Rinto, usulan penanganan abrasi ini disampaikan dalam diskusi bersama Tim Bappenas di Jakarta Kamis, 24 April 2019.
Hadir dalam diskusi Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi, Muhammad Firdaus, Kepala Bidang Ekonomi, Jefalinus dan beberapa Kasubbid terkait. Sedangkan dari Bappenas hadir Kasubdit Sungai, Pantai, Waduk dan Danau Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas Muhammad Irfan Saleh, PhD beserta staf.
Selain masalah abrasi juga disampaikan persoalan air bersih di Pulau Bengkalis, irigasi dan penanganan bencana kebakaran melalui pembangunan embung dan kanal blocking.
Masih menurut Rinto, belajar dari tahun-tahun sebelumnya usulan daerah yang tidak masuk ke dalam target RPJMN susah untuk diakomodir APBN. Untuk itu, Pemkab Bengkalis terus berusaha agar Bappenas mengakomodir usulan Pemda Bengkalis.
Upayah Pemda Bengkalis ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas beberapa waktu lalu.
Ditambahkan Rinto, dalam diskusi dengan Bappenas disampaikan, semua usulan agar menjadi prioritas dalam RPJMN 2020-2024.
"Lokasi dan targetnya, masih dipertimbangkan," ujarnya.
Terkait usulan Kabupaten Bengkalis, ungkap Rinto, respon Bappenas positif dan akan menindaklanjutinya. Ini akan dibahas lagi dalam diskusi berikutnya bersama tim nantinya. Bahkan, Bappenas berjanjaji akan mengkomunikasikan usulan Pemkab Bengkalis dengan Kementerian PUPR selaku pemangku program.
"Sulannya (penanganan abrasi pantai) sudah diterima Bappenas tahun lalu. Tahun ini kita harapkan menjadi perhatian dan menjadi skala prioritas," harapnya. [rudi/infotorial]