Metroterkini.com - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, membuka kegiatan Seminar Kepemimpjnan yang ditaja oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan KB Kepulauan Meranti bekerjasama dengan Karang Taruna, dalam kegiatan itu sesuai petuah orang tua dulu Bupati mengajak para Kader Karang Taruna untuk belajar dari alam, bertempat di Aula Afifa Sport, Selatpanjang, Selasa (5/3/2019).
Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekjend Karang Taruna Pusat Deden Sirajuddin, Tokoh Masyarakat Meranti H. Wan Abu Bakar, Kepala Dinas Sosial Meranti Drs. Asroruddin, Kadis Parpora Meranti Rizki Hidayat, Kadis Peternakan dan Perkebunan T. Efendi, Anggota DPRD Meranti yang juga mantan Ketua Karang Taruna Meranti Fauzy SE, Kabag Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH, Ketua Karang Taruna Meranti Rayan Pribadi SH, Srikandi Meranti Hj. Jahlelawati, Ketua Tim Penggerak PKK Meranti Hj. Nirwana Sari Irwan serta Ratusan Kades Karang Taruna peserta seminar.
Sementara itu Bupati Kepulauan Meranti dalam pidato motivasinya mengatakan, Karang Taruna merupakan organisasi yang luar biasa karena menjadi salah satu wadah yang mampu mencetak jiwa kepemimpinan para generasi muda.
Dan untuk menjadi seorang pemimpin, dikatakan Bupati Irwan tidak bisa instan tapi dibutuhkan sebuah proses yang panjang dan berliku. Dan pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin bagi manusia lainnya yang membedakan adalah besar dan kecil lingkungan yang dipimpin. Oleh karena itu sebagai pemimpin yang baik dan dipercaya harus memiliki karatker baik artinya dapat memberikan contoh teladan pada orang lain.
Lebih jauh dijelaskan Kader Aktif Majelis Pertimbangan Karang Taruna Provinsi Riau itu, mengutip pelajaran dari Presiden kedua RI Soeharto, sesuai petuah minang "Alam Takambang Jadi Guru", belajarlah dari alam jika ingin menjadi pemimpin yang hebat.
Seorang pemimpin dituntut mampu mengeluarkan keputusan terbaik karena setiap keputusan ada konsekuensi positif dan negatif suka dan tidak suka. Untuk itu Bupati menyarankan belajar dari Bintang dilangit.
"Seperti Bintang di langit yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah saat belum adanya teknologi, jadi pemimpin yang baik itu adalah orang yang bisa menjadi penuntun arah ibarat yang baik," ucap Bupati.
Selanjutnya Bupati Irwan mengatakan tirulah sifat Matahari yang sangat kuat namun panasnya tidak mematikan.
"Dibalik ketegasannya pemimpin harus bisa memberikan kehangatan pada orang lain," jelasnya lagi.
Kemudian meniru Filosofi Bulan yang pada saat malam hari mengeluarkan sinar yang lembut namun sejuk.
"Seorang pemimoin yang baik harus bisa memberikan kesejukan pada orang yang dipimpinya," ucap Bupati.
Filosofi selanjutnya adalah Gunung yang tegar dan kuat, sebagai seorang pemimpin menurut Bupati jangan lari dari masalah tapi mampu menyelesaikannya.
Dan terakhir filosofi lautan, yang dibalik ketenangannya sulit mengukur kedalamannya.
"Seperti lautan sebagai pemimpin kita tidak bisa diukur orang dan seperti laut selalu menerima apa yang dimasukan kedalammnya," pungkas Bupati.
Sekedar informasi seperti dijelaskan Kepala Dinas Sosial Meranti Drs. Asroruddin, Karang Taruna sebagai organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dari kesadaran sosial kepada masyarakat. Untuk itu ia berharap Karang Taruna yang juga berfungsi sebagai penyalur aspirasi masyarakat ini dapat menjadi partner terbaik pemerintah dalam membangun Meranti seperti yang dicita-citakan.
"Semoga Karang Taruna dapat menjadi Partner dan bisa seiring sejalan dengan Pemerintah dalam rangka membangun negeri," jelasnya.
Adapun tujuan dari kegiatan itu menurut Asroruddin adalah untuk memberikan pemahaman kepada Kader dan Pengurus Karang Taruna Desa dan Kelurahan sehingga mampu memberikan sumbangan pengetahuan didaerah masing-masing, selain itu juga memberikan pemahaman kepada peserta tentang fungsi dari Karang Taruna dalam membantu Pemda menekan angka kemiskinan, meningkatkan kemampuan SDM khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan yang semakin besar saat ini serta memberikan pengetahuan managemen kemepimimpinan sehingga dilahirkan pemuda Meranti yang tangguh. Kegiatan ini diikuti oleh 127 orang peserta dan berlangsung selama 3 hari. [adv-hms]