Metroterkini.com - Perempuan setengah abad yang ditemukan warga bersimbah dara di saluran irigasi desa Talontam Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Korban Yuniati (58) ditemukan dalam kondisi leher tergorok.
Pelaku pembunuhan Yuniati ini, diketahui adalah Agus Saputra (23) warga dusun Hulu desa Banjar Benai, Kecamatan Benai Kuantan Singingi Riau. Menurut keterangan pelaku, Rabu (2/1/2019), perbuatan itu dilakukanya lantaran sakit hati karena makian korban.
"Dari hasil pemeriksaan awal terhadap tersangka Agus Saputra ini, ia sudah mengakui perbuatanya menghabisi korban Yuniati," ujar Kapolres AKBP Muhammad Mustofah, Sik saat konferensi pers di Polres Kuansing.
Dijelaskan Kapolres, Agus tega menghabisi korban, karena dipicu sakit hati. Pasalnya pelaku dikatai dengan perkataan kotor bercarut dan dibilang gila saat bertemu di lokasi pembunuhan. Karena pelaku tak terima dengan perkataan korban ia langsung memukul korban dengan kepalan tangan kanan sebanyak satu kali dan mengenai pipi korban bagian kanan, lalu korban terjatuh.
"Pada saat korban terjatuh pelaku mengeluarkan pisau catter dari pinggangnya, lalu ia sayatkan ke leher korban sebanyak satu kali. Sedangkan korban tidak melakukan perlawanan. Selanjutnya, pelaku ini menyeret korban dengan cara memegang kedua kakinya ke dekat saluran irigasi, kemudian ia pulang ke rumah," jelas M. Mustofah.
M. Mustofah, menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan keterangan saksi-saksi dan barang bukti, yang dilakukan di Mapolsek Benai, pada Ahad dan Senin (30-31/12/2018) pelakunya mengarah kepada Agus, karena pada saat kejadian pelaku berada di TKP.
Berdasarkan keterangan tersebut, sore harinya sekitar pukul 17.30 WIB Tim Ops Satreskrim langsung bergerak melakukan penangkapan di desa Banjar Benai, ketika itu pelaku ini tengah berada di depan rumahnya. Lalu digiring ke Mapolres Kuansing.
Untuk diketahui, mayat Yuniati, ditemukan masyarakat desa Talontam, Kecamatan Benai Kuansing, Sabtu lalu dengan kondisi leher tergorok di saluran irigasi.
Sebelumnya kejadian, Yuniati pada pukul 05.30 WIB pergi dari rumah tak kunjung pulang, kepada anaknya, ia mengatakan hendak membuang hajad besar ke irigasi desa Talontam.
Kuatir atas keberadaanya, lalu anaknya bersama masyarakat melakukan pencarian, pada saat ditemukan, ia sudah tidak bernyawa, dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuh. [***]