Metroterkini.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap delapan terduga teroris di Dumai, Riau. Mereka diduga ikut kelompok Mursalim alias Pak Ngah alias Ical, salah satu penyerang Markas Polda Riau.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Sunarto mengatakan beberapa dari delapan orang itu ikut dalam kelompok teror Pak Ngah lantaran memiliki hubungan keluarga. Sementara sisanya, diduga kerap mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pak Ngah dan kelompoknya.
"Sebagian terindikasi pengikut Pak Ngah ini dari kegiatan perkumpulan yang mereka ikuti. Kemudian ada juga beberapa yang ada hubungan keluarga," tutur Sunarto.
Dia pun melanjutkan, selain keluarga Pak Ngah, terdapat juga sosok yang diduga memiliki hubungan keluarga dengan terduga pelaku penyerangan Mapolda Riau lain, yakni Suhardi
"Ada juga keluarga Suhardi," tuturnya.
Namun, saat ditanya terkait kelompok teror yang diduga dipimpin oleh Pak Ngah, Sunarto mengaku belum bisa menerangkannya. Menurut dia, hal tetsebut masih didalami oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan pelaku penyerangan Mapolda Riau terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Bahkan menurutnya, kelompok ini masih memiliki keterkaitan dengan kejadian di Markas Korps Brigadr Mobil (Mako Brimob) Polri pada Selasa pekan lalu.
"Kalau ikuti acara yang saya sampaikan beberapa hari terakhir, saya sudah sampaikan semua yang melaksanakan kegiatan ini namanya jaringan JAD," kata Tito di Mapolda Riau, Pekanbaru pada Kamis (17/5).
Jenderal bintang empat itu pun menegaskan bahwa dirinya meyakini hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan aparat kepolisian yang telah dilakukan dalam empat tahun terakhir.
Sekelompok terduga teroris melakukan penyerangan ke Mapolda Riau Rabu (16/5) sekira pukul 09.00 WIB hingga menyebabkan satu anggota polisi meninggal, serta dua personel lainnya dan seorang jurnalis terluka.
Mobil yang menerobos gerbang Polda Riau sempat dihalangi oleh anggota Polda Riau. Empat terduga teroris kemudian keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan senjata tajam berupa samurai, menyebabkan dua aparat terluka. [**]