Metroterkini.com - Pertengahan November 2014 lalu, Jalan lintas Kubu pernah ditanami warga dengan pohon kelapa sawit, akibat kekesalan atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki, lintas Tanjung Medan-Pujud, sebuah mobil terperosok kedalam jurang, akibat badan jalan tinggal separoh, ruas Pedamaran-Pekaitan, Kubu-Panipahan, ruas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, Bagansiapiapi-Sinaboi, serta sederet ruas jalan kabupaten, provinsi dan pusat yang mengalami kerusakan.
Saat itu, Pemkab Rohil belum bisa berbuat banyak, namun harapan untuk perbaikan mulai ada. Februari 2015, ruas jalan Tugu Ayam Putih Pungguk Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan sampai Bundaran Tugu Tani, Kecamatan Rimba Melintang akan diperbaiki. Perbaikannya menggunakan sistem rigid pavement melalui dana APBD Provinsi Riau sekira Rp62 miliar.
Jalan dimaksud memang saat itu cukup kecil dan sulit dilalui jika berpapasan, ditambah, beberapa sisi jalan mulai amblas, namun dalam ukuran yang kecil, jika pengendara tidak berhati-hati, bisa melambung, karena amblasnya tidak kelilhatan.
Namun, sinyal belum ada untuk ruas Sinaboi-Dumai, karena harus menunggu persetujuan pelepasan kawasan hutan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Memasuki November 2015, satu persatu ruas jalan rigid pavement mulai dibangun. Diantaranya, sepanjang 1 KM di Kecamatan Batu Hampar, menelan dana Rp20 miliar, melalui dana APBN, karena ruas jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, telah dialihkan statusnya dari Jalan Provinsi, menjadi Jalan Nasional.
Pengalihan status jalan tersebut berimbas kepada pemerintah pusat memiliki tanggung jawab untuk membangun jalan tersebut, secara berangsur akan bisa diselesaikan, sehingga kedepan, Rokan Hilir akan menjadi lebih maju.
Tak mau ketinggalan dengan provinsi dan pusat, Pemkab Rohil juga membangun jalan rigid pavement bukan saja pada ruas utama, melainkan juga membangun untuk ruas jalan yang dipergunakan masyarakat mengangkut hasil perkebunan terutama komoditas kelapa sawit, setelah mendengarkan keluhan masyarakat atas kerusakan jalan.
Dibuktikan, melalui dana APBD Rokan Hilir tahun anggaran 2015 dilakukan peningkatan jalan perkebunan dari lintas Bagansiapiapi menuju SMAN 2 Lenggadai Hulu Kepenghuluan Lenggadai Hulu Kecamatan Rimba Melintang dalam bentuk rigid pavement dengan anggaran Rp1,7 miliar.
Terbatasnya kemampuan Pemkab Rohil membuat harus mencari terobosan. Fokus pembangunan jalan rigid pavement, memang kebanyakan berada pada ruas jalan provinsi dan nasional. Salah satunya ruas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, pasca pengalihan statusnya dari jalan provinsi menjadi jalan nasional.
Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP), Drs. Jon Syafrindow didampingi Kabid Bina Marga, Budi Mulia, kepada wartawan menjelaskan, peningkatan status jalan diharapkan menjadi jawaban untuk perbaikan yang lebih maksimal bila dibandingkan sebelumnya. Ditambah, Pemkab Rohil melakukan rasionalisasi akibat pengurangan DBH Migas, sehingga Dinas BMP juga terimbas, Rp279 miliar anggaran dipangkas.
Satu persatu ruas jalan yang dikeluhkan masyarakat mulai dibangun, Bagansiapiapi-Sinaboi, menggunakan dana APBD Provinsi Riau, Kubu-Panipahan (bertahap, red) juga menggunakan dana APBD Provinsi Riau.
Perlahan tapi pasti, kedepan, Rokan Hilir bakal menjadi kabupaten/kota di Riau yang memiliki ruas jalan rigid pavemet paling panjang akibat ulet dan kerja keras Pemkab Rohil, bersinergi dengan semua pihak. Dana besar rigid pavement untuk ketahanan jalan di Rokan Hilir.
Kepastian itu bisa dirunut, salah satu ruas yang cukup menyita perhatian publik, jalan lintas Kubu. Agustus 2014, ruas ini diusulkan menjadi ruas jalan provinsi. Jalan sepanjang 48 KM ini dinilai Anggota DPRD Rohil dapil setempat, Abu Khoiri sangat memprihatinkan. Maka peningkatan status, dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi diyakininya akan membawa perubahan.
Dibutuhkan sedikitnya Rp360 miliar untuk perbaikan ruas jalan ini, maka, harapan digantungkan kepada Pemerintah Provinsi Riau, untuk rigid pavement.
Saat itu, kerusakan jalan cukup parah dan sering menimbulkan kemacetan, diantaranya terjadi di Tab 3 sepanjang 1 KM, truk cold diesel bermuatan kelapa sawit terpuruk di jalur kiri, dan dijalur kanan, sebuah Bus PT RAPI juga terpuruk.
Kerusakan terus berlanjut, sebagai bentuk protes , warga menanam kalapa sawit dan pisang ditengah jalan. Belum diketahui siapa pelaku penanaman tersebut. Anggota DPRD Rohil Abu Khoiri kepada wartawan mengaku kesal dengan sikap pemerintah saat itu yang dinilainya tutup mata dengan kondisi jalan Kubu.
Kerusakan jalan ini memiliki banyak imbas, diantaranya, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Dar Aswaja di Kepenghuluan Sungai Pinang, Kecamatan Kubu Babussalam, sering mendatangkan tamu dari Timur Tengah. Namun sayang, mereka disuguhi jalan yang sangat memprihatinkan.
Abdul Mutalib, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Dar Aswaja merasa segan terhadap kondisi jalan dikawasan itu, namun karena tamu dari Timur Tengah itu malah menimpali dengan perkataan yang menyejukkan, dimana katanya, dahulu, para ulama jalan kaki dalam mensiarkan agama, sekarang sudah ada jalan, naik mobil.
Sejumlah titik ruas jalan Kubu ini memang sudah sangat sulit dilalui, bahkan beberapa kali mobil yang melewatinya kandas.
Pemkab Rohil dan DPRD setempat terus berupaya, dibuktikan dengan adanya kegiatan pembangunan jalan lintas pesisir Kubu senilai Rp45 miliar pada APBD 2015 dengan sistem rigid pavement.
Proyek ini masuk dalam proyek tahun jamak (multi years) yang dimulai pada 2016 setelah disepakati antara Banggar DPRD Rohil saat hearing bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Rohil.
"Kami selaku wakil masyarakat bersikeras agar pembangunan jalan lintas di Kubu itu diperhatikan karena kondisinya sangat memprihatinkan. Saya pernah mengalami langsung saat hendak berkunjung ke Kubu, begitu tiba di titik yang rusak parah akhirnya terpaksa balik belakang," ujar anggota DPRD Rohil HM Bachid Madjid.
Prihatin atas kenyataan itu mendorong dewan bersikeras agar jalan lintas di wilayah pesisir itu bisa diperhatikan lebih baik lagi. Panjang jalan lintas yang akan dibangun dengan sistem rigid pavement tersebut 15 kilometer dengan anggaran sekitar Rp75 miliar untuk masa 4 tahun.
HM Bachid Madjid menilai pembangunan dengan sistem multi years tersebut sudah sangat tepat menjawab keterbatasan anggaran dan buruknya fasilitas jalan selama ini. "Kita ingin pemerintah bisa mencapai target untuk menuju masyarakat yang sejahtera berdaya saing seperti yang ingin dicapai," katanya.
Anggaran sudah diplot, namun timbul masalah lain, Pemkab Rohil tahun 2016 merasionalisasi anggaran Rp812 miliar akibat menurunnya DBH Migas. Namun untuk jalan lintas Kubu dipastikan tetap dibangun dan tidak terkena rasionalisasi.
Kepastian itu diungkapkan langsung Bupati Suyatno ketika membuka Musrenbang RKPD 2017. “Untuk Jalan Lintas Kubu, kita berkomitmen membangunnya,” tegas Suyatno.
Sejumlah pertiimbangan, kondisi Jalan Lintas Kubu ini sudah sangat parah dan perlu perhatian eksta, meski anggaran dirasionalisasi, jalan ini tetap menjadi prioritas. “Kubu belum merdeka,” kata Suyatno.
Pemkab Rohil telah mengusulkan Ranperda Multi Year Pembangunan Jalan Kubu pada program legislasi daerah 2016, dan ranperda ini dibahas DPRD sebagai payung hukum pelaksanaan pembangunannya.
Memang, jika hujan turun, ruas ini menjadi rusak, diantaranya sekitar Teluk Piyai, Mei 2016. Pengendara harus hati-hati. Dan ternyata banyak juga pengendara yang harus balik kanan.
Sekitar 20 KM jalan sulit dilalui. Tidak sedikit mobil angkutan sawit warga terjebak ditengah jalan rusak. Akibatnya aktivitas ekonomi memang jadi terhambat.
Sekarang, keluhan demi keluhan bisa diatas, Pemkab Rohil memberikan perhatian khusus untuk ruas jalan Kubu ini. Jika Perda Multi Year disetujui DPRD, maka ruas jalan ini akan diperbaiki. Tak tanggung-tanggung, dengan sistem rigid pavement.
Bupati Rokan Hilir H Suyatno usai dilantik langsung memohon kepada Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman untuk menggelontorkan dana pembangunan jalan lintas pesisir. Agar Jembatan Pedamaran I dan II bisa difungsikan dan mendapat jawaban menggembirakan.
“Di Rokan Hilir, tadi saya bicara dengan Pak Bupati, bagaimana memfungsikan jembatan pedamaran itu, bisa sampek ke Panipahan, “ janji Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Memfungsikan Jembatan Pedamaran itu katanya digelontorkan dana pada tahun anggaran 2016 dan 2017 secara bertahap. “Insya Allah, dalam anggaran 2016, 2017, walaupun kita bisa memfungsikan, nanti kita cicil dengan aspal atau rigid, rigid sudah ada sebagian, tinggal, bagaimana kita fungsikan jembatan,” fokusnya.
Rencana tersebut diharapkan Andi juga mendapat dukungan DPRD Provinsi Riau, dan tidak mencoret anggaran untuk itu. “Mudah-mudahan DPRD ndak mencoretnya. Kita awasi itu,” katanya.
Jika Jembatan Pedamaran sudah berfungsi, masyarakat Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas bisa ke Bagansiapiapi melalui jalur darat. “Insya Allah, dengan keterbatasan anggaran, kita bersama-sama membangun Riau ini,” ajak Andi.
Ucapan Arsyadjuliandi Rachman dan perjuangan Bupati Suyatno mulai terbukti, peningkatan Jalan Lintas Teluk Piyai (Kubu) terus digesa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau TA 2016 melalui kontraktor PT. Mekar Abadi Mandiri.
Pertengahan Agustus 2016, suara tumpahan kerikil bercampur pasir dan semen dari truk molen terdengar cukup keras, menandakan sedang ada pengerjaan jalan menggunakan sistem rigid pavement (beton), kondisi membuat masyarakat gembira.
Pembangunan rigid itu sepanjang 3,5 Km penyambung jalan rigid sebelumnya pada TA 2015 yang dimulai dari Bundaran Lumba Lumba Kualo Kubu. "Ya sudah beberapa hari terakhir mulai disemen beton," ujar Kepala Pengerjaan Proyek PT. MAM, Sianturi kepada wartawan.
Memasuki pertengahan tahun ruas jalan lintas Teluk Piyai (Kubu) kini terus mengalami perkembangan, untuk memudahkan jalur lintas pesisir di Kecamatan Kubu menuju Sungai Daun Kecamatan Palika dan Kecamatan Bagansinembah. Perbaikan jalan tentunya mendapatkan dukungan masyarakat setempat. Masyarakat berharap semoga perbaikan jalannya cepat dituntaskan, sehingga mudah dilalui.
Sianturi mengaku pihaknya bersama pekerja berkomitmen segera menuntaskan perbaikan jalan dengan kualitas yang bermutu sehingga jalan dapat dinikmati oleh kendaraan masyarakat. Lebih lagi, saat ini tidak ada kendala terkait sulitnya distribusi bahan material ke lokasi pengerjaan proyek.
"Mudahan pengerjaan tidak ada kendala, dan kita juga harapkan dukungan masyarakat Kubu sehingga perbaikan jalan ini berlangsung lancar dan cepat tuntas," paparnya.*** [advertorial Pemkab Rohil]