Pelalawan Menuju Salah Satu Kabupaten Pengahasil Beras

Selasa, 30 Mei 2017 | 19:58:04 WIB

Metroterkini.com - Bupati Pelalawan, HM Harris menyampaikan Kabupaten Pelalawan tidak lagi bergantung pada beras luar, pasalnya berbagai Sumber Daya Alam (SDA) daerah kini semakin berkembang dan menjadi usaha para petani, seperti pertanian padi. Jika sektor ini terus digarap, Pelalawan bisa memasarkan sampai keluar Pelalawan, karena Pelalawan salah satu pengasil padi Riau.

Demikian disampaikan Bupati HM Harris saat wawancara singkat pada Rabu (17/5/17), Oleh karenanya Pemkab Pelalawan sudah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya dalam pengelolaan SDA terutama masalah pertanian.

Menurut bupati, Kuala Kampar adalah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pelalawan memiliki potensi pertanian padi. Sesuai dengan data dari Dinas Pertanian, kecamatan yang berbatasan dengan Kepri ini, memiliki potensi sawah kurang lebih 5.921 hektar, atau hampir 70 persen total dari keseluruhan luasan sawah di Kabupaten Pelalawan yakni 7.653 hektar.

"Hari ini sawah di daerah kita terus bertambah disetiap kecamatan ini akan menambah banyak padi bisa kita expor keluar daerah," Jelasnya.

Tak heran jika, kecamatan Kuala Kampar yang dikepung oleh perairan, menjadi lumbung padi Kabupaten Pelalawan. Tepat jika Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pelalawan menetapkan Kuala Kampar sebagai sentra padi di Kabupaten Pelalawan, karena lahan tanaman di Kabupaten Pelalawan seluas 9.000 hektare, 70 persennya terdapat di Kecamatan Kuala Kampar.

Seperti diketahui atas keberhasilan panen raya di Pelalawan, sebelumnya pada Kamis (16/2/17) lalu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan menghadiri panen raya tanaman padi di Pelalawan. Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman ketika dikonfirmasi di Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru juga ikut serta panen ini ke Pelalawan.

Acara panen raya ribuan hektare tanaman padi yang akan dihadiri Mentan berada di Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan. Selain panen raya Mentan juga akan mengevaluasi program-program Kementan yang dilakukan di Riau. 

Menurut Harris, sumber daya alam lain dikatakannya banyak di Pelalawan, segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Tidak hanya komponen biotik, seperti hewani, tumbuhan dan mikroorganisme, juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. 

Namun Bupati yang dikenal visioner ini lebih menfokuskan bidang pertanian sebagai sektor andalan Kabupaten Pelalawan yang dipusatkan di Kecamatan Kuala Kampar. Sekarang bagaimana daerah lebih meningkatkan produksi padi untuk memenuhi kebutuhan lokal dan selanjutnya akan diekspor keluar.

Untuk itu inovasi teknologi kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.

"Sumber daya alam diperlukan untuk menunjang kebutuhan warga Pelalawan, kita juga akan meningkatkan pertanian dan sumber alam lainya," ucap Bupati.

Dikatakannya, pemerintah Pusat saat ini sedang giat-giatnya membangun di berbagai lini sektor, sama halnya di Kabupaten Pelalawan.

"Kita punya lahan yang memadai dan bibit unggul padi yang sudah dikenal, saya sangat yakin bahwa sektor pertanian akan bisa dikembangkan lagi jika seluruh pihak serius dalam meningkatkan produksi," paparnya.

Mengacu kepada pada hasil panen dari tahun 2013, 2014 lalu hasil padi di kecamatan ini memungkin, pada tahun 2017 terealisasi 300 ribu ton pertahun. Apalagi tahun ini diterapkan pola tanam tiga kali setahun. Target tersebut cukup beralasan, pasalnya sekali panen dalam setahun tahun sebelumnya bisa mencapai 90 ribu ton gabah kering.

Apalagi, Harris tengah mencanangkan kawasan pertanian dengan membuat pusat padi di Desa Sei Upih dan Sei Solok Kecamatan Kuala Kampar untuk kesejahteraan masyarakat. 
"Tentunya komoditas padi memiliki beberapa keunggulan dalam pengembanganya yang tercermin dari nilai ekonomis tinggi dengan potensi pasar/permintaan yang cukup besar dan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan petani," Ujarnya.

Dengan menjadikan kawasan pangan sampai mendunia, Pemkab Pelalawan mempercepat pembangunan kesejahteraan petani. Untuk itu, guna meningkatkan hasil produksi yang lebih baik lagi, maka saat ini pihaknya tengah melakukan penataan kawasan pertanian sentra padi di dua desa yakni Desa Sei Upih dan Sei Solok Kecamatan Kuala Kampar, kini ditambah kecamatn lainya.

Kabupaten Pelalawan sendiri merupakan pemekaran Kabupaten Kampar, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 53 Tahun 1999. Pada awalnya terdiri atas 4 wilayah kecamatan, yakni: Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut, dan Kuala Kampar.

Kemudian setelah terbit Surat Dirjen PUOD No.138/1775/PUOD tanggal 21 Juni 1999 tentang pembentukan sembilan Kecamatan Pembantu di Provinsi Riau, maka Kabupaten Pelalawan dimekarkan menjadi sembilan kecamatan, yang terdiri atas 4 kecamatan induk dan 5 kecamatan pembantu, tetapi berdasarkan SK Gubernur Provinsi Riau No. 136/TP/1443, Kabupaten Pelalawan dimekarkan kembali menjadi 10 (sepuluh) kecamatan.

"Setelah terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 06 Tahun 2005, maka Kabupaten Pelalawan terdiri atas 12 kecamatan," Jelas bupati dari partai Golkar ini.

Menggalakkan gerakan revitalisasi pertanian melalui berbagai kegiatan antara lain gerakan percepatan tanam padi dan pengendalian hama terpadu serta penggunaan bibit unggul kualitas terbaik dan penanaman secara serentak.

Untuk itu program yang juga telah dicanangkan sejak kampanye lalu Harri akan terus berkomitmen untuk kemajuan negri Seiya Sekata ini seperti jejak bupati terdahulu yang meninginkan Pelalawan sebagai contoh kabupaten lainya.

HM Harris menambahkan,sesuai hasil validasi lahan buku sawah adalah seluas 7.643 Ha yang terdiri antara lain sawah pasang surut 5.991 hektar, sawah tadah hujan 1.577 hektar, sawa irigasi 75 hektar, dari areal tersebut baru dimanfaatkan dengan optimal 6.200 hektar.

"Dari luasan sawah tersebut sebagian besar indeks pertanaman baru sekali setahun IP 100 dan seluas 120 hektar sudah bisa IP 200 yaitu 75 hektar di Desa Betung Kecamatan Pangkalan Kuras, 25 hektar Desa Petodaan dan 20 hektar di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Khususnya di desa Teluk Bakau Kecamatan Kuala Kampar mempunyai sawah seluas 396 hektar," tegasnya.(Adv)

Terkini