Metroterkini.com - Peringatan HAKI 2016 yang dipusatkan di Pekanbaru resminya digelar besok, namun rangkaian awal dengan ditantai dengan Rembuk Integritas Nasional yang dibuka Ketua KPK Agus Raharjo.
Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Agus Raharjo dalam acara pembukaan menekankan upaya maksimal perannya dalam hal pencegahan. Kemudian menuntaskan reformasi birokrasi yang menurutnya masih butuh pemahaman panjang soal bersih tanpa korupsi.
Menurut Agus Raharjo, berbagai sistem informasi tekhnologi (IT) yang saling terkoneksi antara pemerintah daerah dan pusat serta bisa langsung diakses oleh masyarakat. Diantara sistem yang dipaparkan tersebut seperti e-budgeting.
"Saya ingin juga memaksimalkan pencegahan. Memang penindakan perlu, tapi jauh lebih penting membangun pemahaman tentang korupsi itu sendiri," kata Agus Raharjo, saat memberikan paparnya di hadapan pejabat se Riau dan berbagai undangan lainnya pada acar Rembuk Integritas Nasional di Hotel Arya Duta, Rabu (7/12/16).
Tambahnya tidak mungkin pengawasan ketat dilakukan sendiri oleh penyelenggara negara tanpa memberikan pemahaman kepada pihak lain. "Itu penting. Penindakan sebagai bentuk ketegasan kita dalam mengawasi, tapi pencegahan juga sangat lebih penting lagi dalam upaya sebelum terjadi korupsi," ungkap Agus Raharjo.
Agus Raharjo mencontohkan bagaimana dibeberapa negara aju seperti Singapura dalam menangani korupsi. KPK-nya hanya menangani kasus korupsi tidak lebih dari 10 persen di pemerintahan. Sisanya justru swasta. Hal ini tentunya kebalikan yang terjadi di Indonesia. Kenapa kasus dibirokrat lebih menonjol, karena masih minimnya kesadaran. [mer-rt]