Visi dan Misi Bupati Jadikan Rohil Industri Hilir dan Hulu

Senin, 28 November 2016 | 00:00:13 WIB

Metroterkini.com - Bupati Suyatno dalam visi dan misi Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 yakni "Terwujudnya Rokan Hilir sebagai Kawasan Industri Guna Menuju Masyarakat Madani dan Mandiri yang Sejahtera."

Menurutnya untuk mencapai visi tersebut telah disusun sebanyak 5 poin Misi Pembangunan Pemkab Rokan Hilir diantaranya yakni Membangun Masyarakat Rokan Hilir yang berbudaya melayu, berakhlak, beriman dan bertakwa, Mengembangkan industri Hulu dan Hilir sebagai alternatif pengganti sumber pendapatan daerah yang selama ini bersumber dari Migas sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Selanjutnya pada poin ketiga yakni untuk mengembangkan SDM yang berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan baik individu dan masyarakat, kemudian poin berikutnya mengedepankan prinsip Good Governance untuk pelayanankepada masyarakat dan peningkatan iklim investasi.

"Poin terakhir dari misi tersebut yakni untuk mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan dengan penekanan kepada peningkatan pendapatan dan kemandirian masyarakat, "jelasnya. 

Sejalan hal tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rokan Hilir tidak hanya fokus pada pengembangan bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan semata. Tahun 2017 mendatang, pemerintah akan berupaya  fokus mengentaskan kemiskinan melalui pengembangan produk unggulan lokal yakni Industri Hilir dan Industri hulu.

Ketua Bappeda Rohil, M. Job Kurniawan, belum lama ini menyampaikan Bappeda akan menggodok seluruh program satuan kerja terutama pada pembinaan sektor industri usaha kecil menengah (UKM) lokal hingga perluasan budidaya pertanian, perkebunan, perikanan, hingga ke Pariwisata

Kebijakan yang dilakukan Bappeda Rohil seiring terjadinya sedikit perubahan struktur APBD tahun depan, yang mana Pemkab Rohil harus berhemat keuangan belanja daerah apabila turun harga minyak dunia terus berlanjut.

” Mau tidak mau, Bappeda harus memutar otak agar roda pembangunan di Rohil terus berjalan dan menyentuh sampai ke pelosok daerah. Dengan begitu, semua institusi pemerintah harus mengedepankan program program utamanya,” Tegas Job.

Menurutnya, rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Daerah yang merupakan penjabaran dari visi dan misi dan program kepala daerah 2016 – 2021,  penyusunannnya tetap berpedoman pada rencana pembangunan jangka Panjang (RPJP) daerah dengan memperhatikan Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.

Dengan memanfaatkan sentra sentra produksi unggulan yang ada, diharapkan akan tumbuh dan berkembang menjadi kawasan industry. Dia mencontohkan Kecamatan Rimba Melintang yang kini sebagai pusat pertanian padi dapat terus bertahan dan meningkat sebagai lumbung padi tidak hanya di Rohil tapi di Provinsi Riau.

“Begitu juga dengan Pulau Halang dikecamatan Kubu Babussalam terus kita kembangkan menjadi industri perikanan. Misalnya pengembangan ikan asin, terasi dan lainnya. Begitu juga dengan kecamatan lainnya, apa yang menjadi produk unggulannya terus kita dorong agar tumbuh dan berkembang menjadi kawasan industri,” Papar Job.

Dia mengungkapkan, perekonomian rakyat akan terus membaik dan meningkat seiring pengentasan kemiskinan yang menjadi target utama Pemkab Rohil. Disamping itu Pemkab Rohil juga fokus terhadap peningkatan infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, Pertenian dan Perkebunan lainnya.

Namun demikian, Bappeda Rohil tetap mengaktifkan kembali sektor sektor lainnya yang pernah jaya di Rohil. Misalnya perluasan sawah agar tidak beralihfungsi menjadi perkebunan kepala sawit rakyat.

“Kita juga berupaya ingin mengembalikan bagaimana besarnya produksi ikan di Rohil yang pernah menjadi nomor dua didunia setelah Norwegia termasuk pertanian, peternakan tetapi tidak mengesampingkan perkebunan,” tuturnya.

Disamping itu, konsep pengembangan industri hilir dan hulu hendaknya tidak melebar kemana mana. Ini dilakukan agar tetap fokus dengan pengembangan industri lokal itu sendiri,. Makanya kita akan konsentrasi disentral sentral home industri dahulu. Seperti Pujud, yang dikenal dengan sebagai penghasil ikan salai, bagaimana bisa terus meningkat agar ekonomi kerakyatan terus membaik. Tetapi ikan salai seperti ini tidak harus memanfaatkan ikan hasil tangkapan sungai saja. Juga harus dilakukan dengan bahan pokok ikan hasil panen budidaya.

"Semua itu harus dikemas dengan rapi agar minat pembeli meningkat dengan dilengkapi dengan label halal dan standar kesehatan dan produk standard Nasional Indonesia (SNI), Sehingga jika dipasarkan secara modern menarik pembeli  kemudian kita juga harus menangkap dengan jeli potensi potensi yang ada di Rohil. Contohnya Bagaimana pun lahan lahan kita masih banyak yang kosong untuk ditanami kebutuhan sehari hari. Misalnya, sayur mayur dan lainnya,” terangnya.[adv-hms]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terkini