Metroterkini.com - Tumpukan sampah Pasar Baru, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi masalah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, kenapa tidak 2 truk sampah pasar ini diangkut oleh mobil Dinas Kebersihan setiap hari, sementara uang pungutan sampah ini diduga dimanfaatkan untuk pribadi oleh pengelola pasar itu.
"Saya nilai pemerintah Pelalawan sangat bodoh, sampah setiap hari diangkut dari pasar, berapa biayanya ?, sementara uang sampah yang kami bayarkan untuk kebersihan ini, diduga tidak disetorkan ke Pemkab Pelalawan diduga dibelanjakan oleh oknum pengelola pasar, ada apa?," Jelas pedagang Pasar Baru, Pangkalan Kerinci, Ucok Lubis, Jumat (29/7/16).
Sumber lain menyebutkan, pasar ini adalah milik pribadi tapi sampahnya diangkut pemerintah, namun ada pula yang menyebutkan Pasar Baru ini milik pemerintah, tapi uang sampah milik pengelola pasar, informasi dari oknum pegawai Dinas Pasar lahan seluas 4 Hektar ini adalah milik pemerintah Kabupaten Pelalawan dan telah bersertifikat hak milik.
"Sebelum pemekaran sertifikat tanah ini di Kabupaten Kampar, saat kabupaten Pelalawan ada sertifikat ini pindah kepemilikan ke Pelalawan, tapi belakangan kepemilikan pasar ini mulai kabur sampai sekarang," Jelas sumber ini.
Dilanjut sumber ini, kedai dikeliling Pasar Baru diakunya itu memang milik beberapa orang tergabung dalam keluarga BK Group, namun los yang saat ini telah disulap jadi kios ukuran 3X3 ini yang luasnya 4 Hektar adalah milik Pemkab Pelalawan, "Jangankan dapat setoran uang sewa kedai dan kios disetorkan pada Pemkab Pelalawan, uang sampahpun diembat oknum ini," Tukasnya.
Catatan sumber ini uang masuk dari hasil sampah dan parkir saja Puluhan Juta Rupiah jumlahnya setiap bulan, apakah ini termasuk dalam katagori Korupsi, ketika masyarakat biasa menguasai aset Pemerintah kita tunggu saja pihak Pidsus Kejaksaan melakukan tugasnya, tentunya Jaksa harus memanggil kadis Pasar ini untuk membuka data Pasar terlebih dahulu. "Setelah itu baru tahu kebenarannya siap pemiliknya".
Sebelumnya pernah dikonfirmasi pada anggota pengelola pasar Ucok dia bersikukuh pasar ini milik bosnya, namun ketika ditanya legalitasnya beliau tidak bisa memperlihatkan.[Tim]