Metroterkini.com - Salah Seorang warga desa salo kepada metroterkini siang tadi jum'at 13/5 di bangkinang mengatakan,pelaksana Jalan besmen sepanjang 200 meter yang dibangun dari ADD 2015 oleh Pjs Kepala Desa Salo di Dusun Sialang RT 01/RW 01 Kecamatan Salo, besar dugaan bermasalah.
Ia selaku masyarakat menilai pengerjaan jalan itu asal-asalan. Pasalnya, hingga kini belum dilakukan serah terima antara pihak pemborong ke pihak desa, namun jalan yang dibangun pada Januari 2016 itu sudah mulai rusak.
Dari pantauan wartawan, Jum'at (13/5/16), proyek yang menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 200 juta itu, terlihat sudah banyak yang pecah, bahkan ada juga yang patah.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, proyek ini dikerjakan tanpa menggunakan PPTK, padahal dana ini berasal dari ADD tahun 2015. Seharusnya dana itu disilpakan, tapi Pjs Kades Salo kala itu malah menggunakan anggaran itu untuk membuat jalan.
Padahal, saat ini pemerintah daerah kabupaten Kampar dibawah kepemimpinan Jefry Noer sudah banyak kepala desa di non aktifkan sementara karena dinilai gagal dalam melaksanakan amanah sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing. Tapi anehnya, para kepala desa bukannya malah berhati-hati dalam menjalankan amanah tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui Pejabat Sementara (Pjs) Kepala desa tahun 2015, Jasman, malah mengaku laporan masyarakat tersebut belum sampai ke pihaknya.
"Saya sama sekali tidak tahu adanya masalah di desa saya," katanya.
Sementara Kepala Inspektorat Kabupaten Kampar hendak dikonfirmasi melalui sambungan selulernya,terkait banyaknya laporan masyarakat penggunaan anggaran dana desa yang bersumber anggara dari APBD Propinsi Riau, tahun anggaran 2015 lalu belum ada jawaban.[ali]