Metroterkini.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Ahok mengenakan kemeja batik coklat dan celana panjang hitam, pria yang akrab dipanggil Ahok itu tiba sekitar pukul 09:30. Dia didampingi empat orang pengawal pribadi.
Begitu menginjakkan kaki di gedung KPK, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu tidak banyak memberikan keterangan. Padahal wartawan menghujaninya dengan banyak pertanyaan.
“Enggak tahu, saya masuk dulu,” timpalnya singkat seraya bergegas menuju lobi gedung KPK.
Di dalam lobi yang merupakan area steril, suami Veronica Tan itu pun hanya duduk sekitar lima menit. Ia berdialog dengan pengawal pribadinya, sebelum akhirnya dipersilakan masuk seorang diri oleh petugas pengamanan gedung KPK ke ruang pemeriksaan.
Ahok bukan kali ini saja datang ke KPK. Ia sebelumnya juga diperiksa terkait kasus pembelian laahan RS RUmber Waras.
Berdasarkan agenda yang dirilis KPK, Ahok akan diperiksa sebagai saksi bagi karyawan PT Agung Podomoro Land (APL), Trinanda Prihantoro, yang telah dijadikan tersangka dalam kasus ini bersama bos PT APL, Ariesman Wijaya, dan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
Dalam kasus ini KPK juga sudah memeriksa sejumlah anak buah Ahok. Di antaranya Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono; Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati; Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Pembangunan, Gamal Sinurat; dan Staf Khusus, Sunny Tanuwijaya.
Selain itu, pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta pun telah diperiksa. Antara lain, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi; Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik; dan Ferrial Sofyan; Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Muhamad Yuliadi. Termasuk sejumlah Anggota Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta, Merry Hotma, dan Muhammad Sangaji. [**ps]