Kejati dan Polda Diminta Usut Dugaan Korupsi Syafril Tamun

Selasa, 05 April 2016 | 00:00:09 WIB

Metroterkini.com - Syafril Tamun sudah lama tidak disebut-sebut nama ke publik. Pejabat yang cukup fenomenal ini sebelumnya sering muncul di media dengan berbagai isu dan kali ini namanya kembali digoyang oleh LSM Aliansi Masyarakat Riau Madani dengan tudingan sejumlah kasus dugaan korupsi.

Saat ini Syafril Tamun menjabat Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, yang sebelumnya pernah non job semasa kabinet Rusli Zainal. Sejumlah mahasiswa melontarkan desakan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, dan Kantor Polisi Daerah (Polda) Riau, untuk memeriksa Syafril Tamun dalam kasus dugaan korupsi sejumlah proyek di Riau.

Tudingan massa tentang dugaan korupsi Syafril Tamun terkait proyek Danau Kebun Nopi yang terletak di Kabupaten Kuantan Singingi, untuk perhelatan PON XVIII dengan total anggaran keseluruhan Rp 2,3 Miliar.

Tah hanya itu, mahasiswa tersebut juga menuntut pihak berwajib untuk mengusut tuntas dugaan praktek korupsi, pada pelaksanaan kegiatan proyek Peningkatan jalan Pasir Pangaraian ke Dalu-dalu batas Sumatera Utara dengan nilai mencapai Rp 22.798 888.888,45

"Nilai kontraknya mencapai Rp 22.798 888.888,45. Pada proyek tersebut terjadi kecurangan mulai dari pengurangan volume hingga manipulasi bahan material lapangan," kata Korlap aksi Muttaqin Nasri, dalam orasinya, Senin (4/4/16) di Kejati Riau.

Tuntutan lainya yaitu dugaan korupsi pada peningkatan jalan Pantai Cermin ke Petapahan dengan nilai kontrak Rp 2.223.052.699,91 tahun 2015 yang dikerjakan oleh PT Semangat Hasrat Jaya (SHJ).

"PT tersebut juga diduga tidak mengikuti bestek, dimana juga ditemukan banyal jalan yang sudah rusak dan hancur," jelasnya.

Atas kasus dugaan korupsi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam LSM Aliansi Masyarakat Riau Madani, menuntut Kapolda Riau dan Kejati Riau untuk memeriksa Syafril Tamin.

"Kami minta agar kasus ini di usut sampai tuntas, Polda dan Kejati harus buka mata dan jeli pada pelaksanaan pekerjaan untuk APBD Riau tahun 2016," tutupnya. [**din]

Terkini