BPI KPN-PN Ingin Kawal Masyarakat Yang Terdzalimi

Sabtu, 27 Februari 2016 | 00:00:09 WIB

Metroterkini.com - Ratusan anggota Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Pengusaha Nasional (BPI KPN-PN) se Indonesia yang mendapatkan pelatihan singkat tentang pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan tindak pidana korupsi (Tipikor) selama dua hari di Surabaya, diminta untuk terus berperan aktif mengawasi dan mengungkap kasus dugaan korupsi.

Bahkan mereka diharapkan bisa membantu masyarakat yang terdzalimi oleh aparat penegak hukum.

"Kita harapakn BPI KPN-PN mampu berperan aktif dalam penegakan dan pengungkapan korupsi," kata Ketua Umum BPI KPN-PN Tubagus Rahmad Sukendar di Hotel Oval, Surabaya, Sabtu (27/2).

Menurut Rahmad Sukendar, kursus singkat yang diadakan untuk ketiga kalinya sejak Tahun 2013 ini dalam rangka memberi kesempatan kepada anggota BPI KPN-PN untuk lebih mengerti tentang teknis pulbaket.

"Bukan hanya tentang kasus-kasus korupsi saja, tapi juga warga negara yang terdzalimi oleh penegak hukum. Kami siap membantu mengawal masyarakat yang terdzalimi," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Harian yang juga Sekjen BPI KPN-PN Fonda Tangguh mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 15 ribu anggota BPI KPN-PN yang tersebar diseluruh Indonesia. Banyak kasus-kasus yang diungkap, baik oleh BPI KPN-PN tingkat daerah, maupun tingkat pusat. 

"Kami berharap dukungan semua pihak, baik dari pemerintah daerah, instansi penegak hukum di KPK, kejaksaan, kepolisian, untuk membantu semua kinerja dalam berperan aktif pengawasan harta kekayaan pejabat negara maupun pengusaha nasional," pungkas Fonda Tangguh. [syah]

Terkini