Metroterkini.com - Terkait dugaan korupsi di Kampar selama kepemimpinan bupati Jefry Noer, saat ini tim Kejaksaan Agung tengah menangani kasus tersebut. Sejumlah pejabat Kampar tidak luput dari pemeriksaan termasuk Plt Kepala Dinas Peternakan Kampar Zulia Dharma.
Plt Kadis Peternakan mengaku dirinya dipanggil Tim Khusus Kejaksaan Agung kemarin saat dihubungin melalui sambungan selulernya, Kamis (19/11/15) di Bangkinang.
Zulia Dharma mengaku dirinya memang dipanggil terkait kasus program P4S di Kubang Raya Siak Hulu Kabupaten Kampar.
"Saya dipanggil untuk memberikan keterangan saja," katanya.
Saat ditanya persoalan apa yang menyebabkan dirinya di panggil Tim Kejagung, Zulia Dharma enggan memberikan keterangan, "Saua sedang dalam perjalanan," tegasnya.
"Yang penting saya sudah jelaskan, terkait sejauh apa itu nanti saja," ungkapnya.
Berita sebelumnya, puluhan Gerakan Masyarakat kampar (GERAK), Selasa (17/11/15) menuntut kepada aparat penegak hukum untuk lebih serius mengusut kasus dugaan korupsi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Sebelumnya, massa dari GERAK ini membawa spanduk yang bertuliskan “Kejagung jangan berhianat, tangkap dan penjarakan Bupati Kampar". Kali ini, massa membawa boneka dan tandu jenazah dengan bertuliskan "Matinya Hukum di Riau".
“Innailahihirojiun, telah mati penegak hukum dan telah mati keadilan di Riau hari ini, dua institusi penegak hukum di Riau ini telah meninggal dunia," teriak kordinator orasi, Rahmad, Selasa (17/11/15).
Dalam orasinya, massa GERAK meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo, melalui aparat penegak hukum agar lebih serius mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Kampar sejak tahun 2012 silam. Dimana dalam orasi tersebut Bupati Kampar (Jefry Noer) dituding sebagai aktor dibalik kasus dugaan korupsi yang menelan anggaran hingga triliyun rupiah.
"Kita minta Jampidsus Kejagung RI segera menuntaskan kasus dugaan korupsi di Kampar dan aktor. Karena aktor dari sebuah korupsi di Kampar itu tidak lain itu adalah Bupati Kampar dan aktor dari sebuah kejadian yang menghabiskan uang rakyat triliyun itu adalah bupati Kampar," teriak Rahmad.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum untuk tidak melakukan negosiasi terhadap pejabat koruptor.
"Buktikan bahwasanya Kejagung RI tidak seperti Kejati Riau yang diduga menerima suap dari bupati Kampar," katanya. [ali-son]