Rumah Ibadah di Aceh Singkil di Bakar

Selasa, 13 Oktober 2015 | 00:00:17 WIB

Metroterkini.com - Ketua Lakpusdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Rumadi Ahmad turut menyesalkan peristiwa pembakaran dua gereja di Aceh Singkil yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan menimbulkan rasa tidak aman warga.

Kata dia, setelah kasus Tolikara, Papua, kekerasan atas nama agama kembali terulang di Indonesia dalam waktu yang hampir tak berjauhan. 

"Saya menyesalkan kejadian ini. Peristiwa yang terus berulang. Ini bukan kali pertama. Ini polanya berulang meski isunya dikemas keresahan dan izin tempat ibadah," ungkap Rumadi dalam konferensi pers di Gedung Oikumune, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/10). 

Kejadian di Aceh Singkil dan Tolikara, kata dia, terjadi menjelang hari keagamaan. Kuat dugaan, ada motif dari pihak tertentu yang sengaja menyebabkan konflik tersebut. 

"Saya tidak tahu ini kebetulan atau direkayasa. Dari dua peristiwa ini mulai kelihatan hari besar keagamaan dimanfaatkan dengan model seperti ini," papar dia. 

Melihat dua kasus ini, Rumadi menilai ada satu hal yang kurang dari masyarakat Indonesia, yakni mudah terprovokasi. Sikap seperti itu bagi dia adalah suatu penyakit yang harus segera disembuhkan oleh semua orang terutama para tokoh agama yang secara langsung terlibat dalam pembangunan rohani jemaahnya. 

"Ini indikasikan masyarakat kita agak kasar, sakit, dalam kaitan provokasi keagamaan. Tokoh agama harus segera sembuhkan penyakit ini. Jika tak bisa diatasi, bukan tidak mungkin akan terjadi di tempat lain, balas dendam," jelas dia. 

Untuk mencegah adanya korban lanjutan dan aksi yang berkelanjutan dari kedua belah pihak, Rumadi meminta aparat setempat untuk segera melakukan langkah pengamanan. [**mrd]

Terkini