Ini Penyebab Nelayan di Pelalawan Gorok Leher Istri

Jumat, 07 Agustus 2015 | 00:00:09 WIB

Metroterkini.com - Berdasarkan penuturan warga Pangkalan Terap, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, Solikin (50), pelaku YS (26) yang tega mengorok istrinya saat tidur tersebut diduga menderita sakit kelainan jiwa, karena setiap hari mereka terdengar ribut dan berkelahi apalagi masalah makan dan biaya rumah tangga.

Selain itu disebut Lihin, penyebab utama perkelahian ini diduga adalah himpitan ekonomi, akibat sungai tempat mencari ikan mereka sudah tidak ada ikan lagi karena kayu alam telah gundul tempat ikan bertelur. Bahkan limbah juga membuat ikan di sungai itu melarikan diri. Sementara YS harus menghidupi keluarga dengan usaha lain dengan menjadi buruh tani dan membantu keluarga.

Akhir hubungan mereka diperkirakan akan putus dengan kejadian pengorokan istrinya YN (24) yang terjadi pada Kamis (6/8/15) sekira pukul 05.00 WIB di sebuah tempat mencari ikan Sungai Kutub Desa Pangkalan Terap. Akibatnya leher YN luka parah sehingga harus di rawat di rumah sakit Selasih Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Saat ini pelaku masih dikejar polisi, untuk dimintai keterangan, sementara pihak Polres Pelalawan belum memberikan keterangan apa motif pelaku mengorok leher istrinya tersebut.

"Ibu satu anak ini sangat terpukul dan saat kejadian beruntung dia bisa melarikan diri dan ditolong warga pagi subuh itu," jelas Lihin, Jumat (7/8/15).

Dijelaskan Lihin YN korban ini berasal dari desa Pangalan Terap, dan suaminya YS warga Teluk Meranti, mereka menikah sekitar 3 tahun lalu, dan menjalani hidup di pondok sebagai nelayan, kebenaran cerita peristiwa ini tidak satupun aparat desa mau memberikan keterangan.

Peristiwa sadis itu terjadi Kamis (6/8/15) sekira pukul 05.00 WIB di sebuah tempat mencari ikan Sungai Kutub Desa Pangkalan Terap, Kabupaten Pelalawan.

Keterangan Polisi peristiwa tersebut bermula ketikan pasangan suami istri ini beserta satu anak mereka berusia satu tahun bermalam disebuah pondok di pinggir Sungai Kutub untuk mencari ikan.

Sebelum kejadian sempat terjadi perselisihan. Korban sore itu mengajak pelaku yang juga merupakan suaminya untuk pulang ke Pangkan Terap. Namun, YS menolak dan mereka tetap bermalam di TKP.

"Saat korban tidur pulas, korban memegang lehernya yang sudah berlumur darah. Korban langsung menendang suami yang memegang pisau. Beruntung pisau terpental," jelas Jabat dari hasil keterangan korban.

Guna menyelamatkan dari dari maut, korban kabur seraya menggedong anaknya di pagi buta. Korban saat itu meronta-ronta minta tolong. Beruntung ada seorang warga, tidak jauh dari TKP memberikan pertolongan kepada korban.[basyar]

Terkini