Metroterkini.com - Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) BAK LIPUN Bengkalis, Abdul Rahman S, menduga ada proyek fiktif di Balitbang Bengkalis, Selasa (7/7/2015).
Menurut Abdul Rahman S, dugaan proyek fiktif itu percontohan kebun kelapa sawit belasan hektar di Kecamatan Bantan. Karena lahan tersebut lahan seorang warga yang sudah ditanam kelapa sawit oleh pemilik jauh proyek ini digelontorkan.
Sementara dua program lainnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bengkalis tersebut program bioethanol untuk bahan bakar kendaraan. Program ini hanya hebat saat peresmian stasiun pengisian bahan bakar bioethanol di depan kantor Balitbang Bengkalis di Jalan Pertanian, setelah itu tidak berjalan sama sekali.
Kemudian proyek percontohan budidaya ikan salai di desa Tasik Serai kecamatan Pinggir yang dipertanyakan tingkat keberhasilannya.
“Kita mengindikasi ada tiga program yang digulirkan Balitbang Bengkalis tidak bermanfaat sama sekali kepada masyarakat. Hanya memboroskan dan menguras APBD Bengkalis yang diduga mencapai milyaran rupiah. Karena ketiga program tersebut orientasinya adalah proyek semata, sehinga patut dipertanyakan,” pungkas Abdul Rahman, Selasa siang.
Abdul mengungkapkan, sejumlah program yang digulirkan Balitbang Bengkalis sepertinya luput dari perhatian dan terkesan berjalan sukses atau berhasil. Namun kenyataannya tidak. Seperti stasiun bahan bakar bioethanol di depan kantor Balitbang yang hanya berdiri pompa pengisian bahan bakar seperti layaknya sebuah SPBU.
Juga program percontohan perkebunan kelapa sawit yang sudah digulirkan dan dibiayai APBD Bengkalis. Abdul Rahman S menduga kebun kelapa sawit yang dilaksanakan Balitbang itu tidak ada alias fiktif.
“Sejumlah program yang dilaksanakan hanya hebat diatas kertas, tapi tak ada output atau kontribusi pada kemjuan daerah. Kita menduga itu hanya proyek akal-akalan kepala Balitbang Bengkalis (Sopyan Hadi,red) saja,” tukas Abdul menambahkan.
Sementara itu, Kepala Balitbang Bengkalis Sopyan Hadi yang coba dikonfirmasi wartawan, tidak mau bertemu atau dikonfirmasi.
Telpon dan sms yang sudah dilayangkan berulang kali tidak pernah dibalas atau dijawab, padahal handphone yang bersangkutan aktif. [rdi]