Metroterkini.com - Bulan Ramadhan bukan halangan buat mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Perjuangan melakukan unjukrasa di depan Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Jum'at (26/6) siang. Mereka meminta pihak Kejati Riau mengusut kasus dugaan korupsi penyertaan modal PT BLJ senilai Rp300 miliar lebih mendalam karena diduga melibatkan birokrasi di Pemkab Bengkalis.
Massa meminta kepada Kejati Riau untuk melakukan pengusutan terhadap orang nomor satu di Bengkalis. "Penjarakan Bupati Bengkalis. Karena dia pelaku utama dalam kasus korupai di PT BLJ (Bumi Laksamana Jaya) yang merugikan negara Rp 300 miliar," teriak Neldi Saputra, selaku korlap HMI diikuti belasan massa HMI lainnya.
Bupati menurut massa seharusnya bertanggung jawab penuh atas penyalahgunaan modal Rp 300 miliar ke sektor lain. Sebab, bupati telah melakukan pembiaran dan tidak melakukan pengawasan terhadap dana APBD yang telah diselewengkan tersebut.
" Kami minta pihak Kejati mengusut kasus korupsi ini. Harapan kami kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis telah pupus. Karena Kepala Kejari Bengkalis, Muklis, diduga telah menerima suap Rp 10 miliar," teriak massa.
Aspirasi HMI Perjuangan ini ditanggapi serius oleh pihak Kejati Riau. "Kami mendukung dan menanggapi semangat yang disampaikan rekan rekan mahasiswa ini. Atas kepedulian mereka untuk membasmi kasus korupsi. kami mohon dukunganya," kata Mukhzan, Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau. [**dn]