Metroterkini.com - Belasan pedagang dari kawasan wisata kuliner Cut Nyak Dien mendatangi DPRD Kota Pekanbaru, Jum'at (18/10/2024). Mereka disambut baik oleh Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Rombongan pedagang diterima Fraksi PDIP DPRD Pekanbaru di Ruang Badan Musyawarah (Banmus).
Kedatangan para pedagang ini disambut baik oleh seluruh jajaran Fraksi PDIP. Diantaranya Ketua Fraksi PDIP Victor Parulian, Wakil Ketua Davit Marihot Silaban, Sekretaris Zulkardi, Bendahara Zakri Fajar Triyanto dan anggota lainnya M Dikki Khusaini Suryadi, Robin Eduar dan Tekad Indra Abidin.
Ada beberapa catatan dari hasil pertemuan pedagang ini dengan wakil rakyat. Diantaranya para pedagang ingin kejelasan status mereka berjualan di sekitaran Jalan Cut Nyak Dien tersebut.
Selain itu, pedagang menginginkan pengelolaan kawasan kuliner Cut Nyak Dien dibawah kendali langsung Pemko Pekanbaru, yang tentunya menambah pendapatan bagi mereka.
Pedagang juga ingin penataan lapak tidak dibeda-bedakan, karena bisa merugikan pedagang itu sendiri. Mereka juga ingin ke sistem awal lagi, sehingga tidak ada pedagang yang merasa ditinggalkan.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Pekanbaru, Tekad Indra Pradana Abidin ST M Eng menyampaikan permintaan pedagang yang berjualan di kawasan kuliner Cut Nyak Dien tidak muluk-muluk. Termasuk dengan sistem yang diterapkan Pemko Pekanbaru.
"Artinya, mereka berharap setelah dikelola Pemko sehingga makin berkembang dan pendapatan hasil dagangan mereka juga bertambah pesat. Tidak justru sebaliknya," kata Tekad.
Ditambahkan Tekad, yang menjadi persoalan krusial pedagang adalah selain pembagian zona, juga mengenai kendaraan yang tidak bisa masuk ke lokasi jualan.
Kendaraan konsumen harus parkir di belakang gedung MPP ataupun disebelah Menara Bank Riau Kepri (BRK).
Pengaruhnya bagi beberapa pedagang, terutama mereka yang berjualan di belakang gedung Kantor Gubernur Riau dan sekitarnya bisa sepi pelanggan.
"Ya, tidak mungkin masyarakat yang parkir jauh di belakang MPP dan Menara Bank Riau Kepri, mana mau rela berjalan jauh cari jajanan," ucapnya.
Di sisi lain pengakuan pedagang, sebut Tekad, kawasan kuliner Cut Nyak Dien setiap malamnya tidak selalu ramai pengunjung. Praktis yang hanya ramai pengunjungnya di malam minggu atau malam libur.
"Ini akan kami tawarkan solusi kepada Pemko, agar di hari-hari tertentu membolehkan kendaraan bisa masuk ke kawasan kuliner, lalu parkir di kantor-kantor pemerintah yang ada di sekitarnya. Tujuannya pasti, bagaimana konsumen bertambah ramai setelah kuliner ini dikelola pemerintah," jelasnya.
"Sekarang persoalannya mau atau tidak saja pemerintah menyiapkan kantong parkir di kantor-kantor pemerintah tersebut. Kan tinggal kesepakatan saja dengan penanggung jawab kantor. Lagi pula parkir tetap bayar," tambah lulusan S2 luar negeri ini lagi.
Fraksi PDIP DPRD Kota Pekanbaru tetap concern mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang dirisaukan pedagang Cut Nyak Dien.
Tujuannya semata-mata, agar roda perekonomian masyarakat tetap menggeliat, dan pedagang yang merasa sudah nyaman berjualan dan terbantu.
Keberadaan pedagang ini juga membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran, plus angka kemiskinan ekstrem.
"Untuk skala besarnya, kita juga menyarankan kepada Pemko Pekanbaru, agar benar-benar mengelola kuliner Cut Nyak Dien dengan baik. Jika perlu, buat panggung hiburan untuk menambah daya tarik,agar semakin membludak masyarakat yang datang," terang Tekad.
Tampak Ketua Fraksi PDIP Victor Parulian, Wakil Ketua Davit Marihot Silaban, Sekretaris Zulkardi, Bendahara Zakri Fajar Triyanto dan anggota M Dikki Khusaini Suryadi, Robin Eduar dan Tekad Indra Abidin mendengarkan aspirasi pedagang.
Tampak salah seorang pedagang saat menyampaikan aspirasi ke Fraksi PDIP DPRD Kota Pekanbaru.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP tampak mencatat semua aspirasi yang disampaikan pedagang. [adv]