Metroterkini - Sejauh ini belum ditemukan makanan dan minuman takjil yang mengandung bahan berbahaya di Kepulauan Meranti khususnya di Kota Selatpanjang selama bulan suci ramadhan 1444 H/2023 M.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri, S.Km, pada Rabu (29/3/2023) sore.
Dikatakan Fahri, untuk memastikan itu semua, pihaknya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah melaksanakan pengawasan pangan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H di kabupaten termuda di Riau.
"Kita ikut mendampingi pihak BPOM saat melakukan pemeriksaan takjil dan bahan makanan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya pada Rabu 29 Maret 2023," jelasnya.
"Itu kegiatan lanjut, karena sebelum puasa kita sudah melakukan pengecekan juga," Tambahnya.
Pengecekan difokuskan pada tempat-tempat para penjual takjil di pasar atau bazar yang menjual juadah berbuka puasa.
"Kemarin itu lebih fokus ke takjil, dari informasi di lapangan yang kita dapat, untuk sementara takjil masih aman dan tidak ditemukan adanya bahan berbahaya," pungkasnya.
Kendati begitu, dirinya menghimbau kepada para pedagang agar tidak menjual makanan atau santapan berbuka puasa yang biasa disebut takjil yang mengandung bahan berbahaya.
"Saya mengimbau kepada pedagang rumahan agar membuat barang dagangan atau jualan sesuai dengan aturan dan tidak menggunakan bahan yang dilarang seperti boraks, formalin, pewarna ataupun yang lainnya sehingga yang dikonsumsi oleh masyarakat itu sehat dan terjamin mutu kualitasnya," imbaunya.
Sementara itu, kepada masyarakat yang akan membeli takjil, Fahri berharap agar dapat jeli dan lebih cerdas dalam memilih makanan dan jajanan untuk dikonsumsi, sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan.
"Kepada warga kita imbau untuk lebih berhati-hati saat membeli takjil untuk juadah berbuka puasa dan dibeli sesuai dengan kebutuhan," ingatnya. [Wira]