Kasus DBD di Pekanbaru Menurun, Tahun 2023 Ada 9 Terjangkiti

Kasus DBD di Pekanbaru Menurun, Tahun 2023 Ada 9 Terjangkiti

Metroterkini.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat ada sembilan warga setempat terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga minggu ke lima tahun 2023.

"Jumlah ini tersebar di berbagai kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan jumlah ini menurun dibandingkan tahun lalu dalam kurun waktu yang sama.

"Memasuki musim penghujan selama Januari 2022, sebanyak 31 orang warga Pekanbaru sudah terserang Demam Berdarah Dengue," katanya.

Diakuinya, di awal tahun 2023 ini Pekanbaru masih musim kemarau sedangkan tahun lalu di waktu yang sama kondisi cuaca Ibu Kota Provinsi Riau itu berada pada musim penghujan.

"Musim penghujan yang diselingi panas perlu diwaspadai karena sarana empuk bagi perkembangbiakan nyamuk Aides Agepty penyebab DBD," katanya.

Ia mengatakan sembilan kasus DBD di awal tahun 2023 ini, tersebar di tujuh kecamatan di antaranya di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru Kota, Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Tenayan Raya, Rumbai, dan Rumbai Timur.

"Di Sukajadi ada 1 kasus, Pekanbaru Kota 2, Marpoyan Damai 1, Payung Sekaki 2, Tenayan Raya 1, Rumbai 1, serta di Kecamatan Rumbai Timur juga 1 kasus," cakapnya.

"Sementara di 8 kecamatan lainnya tidak ada ditemukan," imbuhnya.

Lanjut Zaini, untuk meminimalisir sebaran wabah DBD, ia mengimbau warga agar selalu melakukan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab demam berdarah.

Kata Zaini, 3 M merupakan langkah paling efektif membasmi jentik nyamuk dan penularan DBD. Apalagi jika dibandingkan dengan fogging (pengasapan).

"Fogging itu hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa itu bisa mati hanya dalam 4 hari sampai satu minggu. Jadi yang paling efektif adalah membunuh jentik lewat 3 M," pungkasnya. [**]

Berita Lainnya

Index