Tarif Hotel di Mekkah Naik 300 Persen, Biaya Umrah Terancam Naik?

Tarif Hotel di Mekkah Naik 300 Persen, Biaya Umrah Terancam Naik?

Metroterkini.com - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyebut tarif hotel di Mekkah kini naik hingga 300 persen.

Ketua UMUM DPP AMPHURI Firman M. Nur mengatakan lonjakan harga hotel di Mekkah disebabkan oleh tingkat hunian yang sampai saat ini masih tinggi. Karena kondisi itu, semua hotel menyatakan full booked.

Hal ini mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel.

"Inilah untuk kali pertama dalam sejarah hotel di Mekkah dan Madinah di semua taraf dinyatakan full booked dan sulit didapat," ujar Firman dalam keterangan resmi, Senin (2/1).

Ia menjelaskan kondisi tersebut telah berlangsung sejak November 2022 dan diperkirakan durasi high season akan terus berlanjut hingga Januari 2023.

"Saat ini hotel-hotel di Arab Saudi membuat kebijakan terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50 sampai 60 persen untuk kuota grup," katanya.

Sebab itu, AMPHURI memberikan beberapa saran ke pelaku usaha perjalanan ibadah umrah dan jamaah. Saran pertama, menyampaikan kondisi yang terjadi dengan bermusyawarah untuk mufakat dengan calon jamaah umrah sehingga bisa memahami kondisi yang terjadi.

Kedua, jika memang harus melakukan penambahan biaya, maka penambahan biaya tersebut harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya.

Ketiga, jika memang harus melakukan perubahan hotel baik setaraf maupun di bawahnya (downgrade) pelayanan dikarenakan hotel yang dipilih telah full booked, sebaiknya disosialisasikan kepada jamaah terlebih dulu.

Keempat, jika memang harus melakukan perubahan program/jadwal keberangkatan yang semestinya ke Mekkah, namun bisa terlebih dulu ke Madinah atau sebaliknya.

"Bisa juga sebelum ke Madinah ke Thaif dulu. Namun semua itu harus disosialisasikan kepada jamaah, sehingga jamaah tetap merasa aman, nyaman dan menyenangkan," katanya.

Kelima, terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada jamaah/masyarakat terkait perubahan situasi yang terjadi di Saudi. Terakhir, jika ada perubahan program dan harga, penyelenggara bisa menawarkan program tersebut dengan komitmen baru yang disetujui jamaah. [**]

Berita Lainnya

Index