Protes Jalan Rusak, Mahasiswa Gotong Keranda ke Tengah Jalan

Protes Jalan Rusak, Mahasiswa Gotong Keranda ke Tengah Jalan

Metroterkini.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama masyarakat menggelar aksi unjuk rasa. Dalam aksi protes tersebut, mereka membawa keranda jenazah dan membentangkannya di tengah jalan.

Aksi itu mereka lakukan persis di badan Jalan Sei Silau yang kondisinya rusak parah salah satunya diakibatkan pembangunan proyek nasional jalan tol Kisaran - Indrapura yang saat ini masih dikerjakan, Selasa (27/12/2022) siang.

"Keranda jenazah ini kami bawa bukan hanya sebagai simbol, namun fakta bahwa akibat kerusakan jalan (rusak) ini sudah banyak masyarakat sekitar yang menjadi korban kecelakaan hingga meninggal dunia," kata orator, Syaiful Rangkuti.

Diketahui status Jalan Besar Sei Silau tersebut merupakan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) penghubung Kisaran dengan Kabupaten Simalungun yang selama ini kondisinya rusak parah. Akibatnya, sejumlah masyarakat yang tinggal di beberapa kecamatan di lintas jalan tersebut harus merasakan dampaknya sejak proyek pembangunan jalan tol tersebut dimulai sekitar setahun yang lalu.

"Kami melihat tidak ada upaya komunikasi dari pemerintah daerah ke provinsi agar mendesak memperbaiki jalan itu. Bahkan satu minggu sebelum aksi ada warga yang meninggal dunia kecelakaan karena kondisi jalan itu," kayanya.

Dalam kesempatan itu mahasiswa juga menyebut, pemenang tender proyek sama tak pedulinya terkait kondisi itu. Aksi mahasiswa bersama warga ini berlanjut hingga ke gedung DPRD Asahan dan diterima oleh sejumlah anggota dewan di antaranya Ketua Komisi C Nanang Syahrial, bersama anggota lainnya lainnya yakni Jansen Hutasoit, Sukimin dan Andi Arfan Sitorus.

Nanang menyebutkan sebelum proyek tersebut dimulai hingga akhirnya mengakibatkan kerusakan , pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara terkait langkah yang harus dilakukan terhadap dampak kerusakan jalan itu.

"Kami juga sebenarnya malu terhadap kondisi infrastruktur jalan yang seperti ini. Karenanya berikan kami kesempatan di awal Januari nanti kami panggil BUMN yang punya tender proyek di situ bersama pihak-pihak terkait," ujarnya.

Sementara Andi Arfan menambahkan, pihaknya memaklumi keluhan masyarakat atas kerusakan jalan provinsi di Asahan. Sebab sejumlah ruas jalan yang awalnya sudah disetujui perawatannya oleh Pemprovsu di tahun 2022 tidak jadi dikerjakan.

"Jadi bukannya tidak ada, tender yang sudah dibuat untuk perawatan itu tidak dikerjakan sampai hari ini. Sudah capek kami tanyakan ini setiap kali ke provinsi. Kisaran - Simalungun itu ada Rp 37 miliar untuk perbaikan tapi nyatanya tak jadi dilaksanakan," kata dia. [**]

Berita Lainnya

Index