Metroterkini.com - Penyidik Polres Siak resmi menahan ZM (40 tahun) terduga pelaku pelecehan seksual terhadap siswi MTs kelas III di Kabupaten Siak, setelah menjalani pemeriksaan sekitar 10 jam.
"Subuh tadi pelaku sudah ditahan untuk pemeriksa lebih lanjut," kata Penasehat Hukum korban, Ismail, SH dikonfirmasi, Selasa (30/11/2022).
Tersangka oknum staf di salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) itu, lanjut Ismail, langsung disampaikan kepada keluarga korban.
"Setelah mendengar kabar itu (pelaku ditahan), keluarga langsung mengucapkan syukur dan merasa tenang. Korban pun juga terharu mendengar kabar itu.
Kapolres Siak AKBP Ronal Sumaja melalui Plh Kasat Reskrim Polres Siak Iptu Toni Prawira membenarkan adanya penahan terhadap terduga pelaku pelecehan seksual tersebut.
"Iya, tadi pagi sudah ditahan setelah menjalani pemeriksaan sejak semalam," jelasnya.
Kasus ini bermula dari keluarga korban yang melaporkan oknum staf di salah satu KUA di Siak yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswi kelas III salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Siak.
Menurut keluarga, dugaan pencabulan itu terjadi pada 16 November 2022. Bermula dari berangkatnya para siswa-siswi sekolah itu dalam kegiatan studi tour ke Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Oknum tersebut merupakan tour guide sekaligus pemilik bus carteran yang akan digunakan pergi ke Sumbar. Mereka menyewa 2 unit bus dan memberangkatkan peserta kurang lebih 80 orang.
Keluarga korban yang tak mau disebutkan identitasnya juga menceritakan bahwa dugaan kelakuan nakal oknum itu bermula saat rombongan sudah tiba di Bukittinggi pada siang hari kegiatan di sana. Oknum tersebut diduga mulai melakukan pendekatan intens dan terus 'nempel' ke korban.
Pada waktu itu, sang oknum belum sepenuhnya melancarkan aksinya, akan tetapi korban sudah mulai merasa risih. Ketika malam harinya sekitar pukul 11.00 wib sedang berada di dalam bus, saat itulah dugaan aksi tercela dilakukan oknum tersebut hingga pukul 4.00 wib subuh.
Saat itu korban tengah duduk berdua dengan temannya. Tiba-tiba sang oknum datang duduk menyempil di sela-sela bangku bus yang notabene hanya untuk dua orang.
ZM awalnya mengaku numpang duduk karena sudah tak ada lagi bangku kosong. Lama kelamaan dia diduga mulai menjamah si korban secara perlahan-perlahan. Satu tangannya mulai menggenggam tangan korban dan satunya lagi diduga mulai menyentuh bagian tubuh korban lainnya.
"Anak itu sampai takut dan tak bisa buat apa-apa, bahkan tidak tidur karena menepis tangan jahat si ustaz yang mencoba meraba-raba. Sekarang anak itu trauma," cerita keluarga korban sembari menangis dan geram mengenang kondisi itu, Rabu (23/11/2022).
Atas kejadian itu, pihak keluarga telah melaporkan kejadian kepada pihak sekolah. Namun pengakuan pihak keluarga, pihak sekolah seakan ingin melindungi oknum tersebut dan menyarankan menempuh jalan damai secara kekeluargaan. Hingga akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke pihak berwajib. [**]