DPRD Pekanbaru Minta Direktur RS Madani Tuntaskan Gaji Nakes-Pegawai

DPRD Pekanbaru Minta Direktur RS Madani Tuntaskan Gaji Nakes-Pegawai

Metroterkini.com - Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri menyayangkan gaji tenaga harian lepas (THL) di RSUD Madani dipotong 40-50 persen. Azwendi meminta manajemen mencari solusi.

"Kebijakan ini dibuat pasti ada alasan, tapi alasan itu juga harus transparan. Direktur harus jelaskan apa alasannya jangan diam-diam dipotong," kata Azwendi saat ditemui di kantornya, Rabu (23/11/2022).

Selain itu, Azwendi meminta seluruh THL RSUD Madani diinventarisir ulang. Sebab ada banyak THL yang direkrut saat masa pandemi COVID-19.

"Kemarin saat pandemi rekrutmen besar-besaran. Pasca pandemi ini harusnya diassesment lagi, karena banyak di sana bukan tenaga medis, tamatan tidak sesuai tetapi jadi tenaga medis. Oke lah situasinya mendesak dan darurat. Tetapi harus mulai diverifikasi lagi sesuai kebutuhan," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan saat ini, pihak manajemen diminta tidak ada lagi menerima tenaga kerja baru. Sebab politisi Demokrat tersebut khawatir beban APBD nantinya membengkak.

"Jangan ada rekrutmen baru. Kita tahu APBD sangat berat untuk membiayai THL. Maka kalau di Madani ada rekruitmen lagi tentu jadi beban baru dan berdampak ke THL saat ini," kata Azwendi.

Terakhir, Direktur RSUD Madani Arnaldo Eka Putra diminta segera menuntaskan persoalan gaji 700 an THL tersebut. Dia minta segera mencari solusi dan tak lagi memotong hak THL.

"Jangan bebani mereka, itu hak mereka harus dicarikan solusinya cepat. Ini kebutuhan harusnya makin meningkat, bukan malah menurun. Intinya ini kebijakan kurang elok dampaknya ke teman-teman THL di RS Madani. Cepat tuntaskan," kata Azwendi tegas.

Sebelumnya pemotongan gaji 50 persen dikeluhkan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Madani Pekanbaru, Riau. Dampaknya sebagian nakes terlilit utang.

Pemotongan gaji dirasakan tenaga harian lepas (THL) seperti dokter, perawat, pegawai dan cleaning service saat menerima transferan gaji pada Senin (21/11).

"Gajian kami THL RSUD Madani terpotong 40-50 persen setelah gajian kemarin. Gaji yang dipotong yaitu bulan September dan Oktober," kata seorang THL RSUD Madani kepada detikSumut, kemarin.

Pemotongan ini tanpa ada penjelasan manajemen RSUD Madani. Namun kabarnya APBD Pekanbaru tengah krisis.

"Alasan tidak dijelaskan, pimpinan sudah mengusahakan. Tapi katanya karena hari ini tidak ada dana lagi (APBD). Kita justru kaget tiba-tiba dipotong gaji," katanya.

Pria yang sudah 1 tahun lebih bekerja itu mengaku ada 600-700 THL yang gajinya dipotong. Kecuali pegawai yang berstatus ASN dan outsourcing.

"Ada 600-700 an THL terdampak. Biasanya Rp 2 jutaan lebih terima, sekarang cuma Rp 1,2 juta dan baru kami terima kemarin kan. Kami heran karena di Madani saja, THL lain di Pemko tidak ada potongan," katanya.

Akibat pemotongan gaji, banyak THL yang kini terlilit utang. Sebab, gaji yang selama ini untuk menutup kebutuhan harian berkurang.

"Ini gaji full saja masih harus cari pinjaman untuk kebutuhan harian. Sekarang banyak pula dipotong, tentu banyak kawan-kawan terlilit utang juga," katanya. [**]

 

Berita Lainnya

Index