Museum Sang Nila Utama Jejak Melayu Riau-Cerita Mistis 'Cahaya Putih'

Museum Sang Nila Utama Jejak Melayu Riau-Cerita Mistis 'Cahaya Putih'

Metroterkini.com - Museum Sang Nila Utama di Pekanbaru, Riau adalah museum dengan banyak koleksi bersejarah dari kehidupan masa lampau. Bahkan gambaran tentang kehidupan masyarakat Melayu juga dapat dilihat di museum tersebut.

Museum milik Pemprov Riau itu berdiri di tengah kota Pekanbaru, yakni di Jalan Jenderal Sudirman atau seberang Kantor DPRD Riau. Letaknya yang strategis bikin museum banyak dikunjungi wisatawan.

Sang Nila Utama berdiri kokoh layaknya rumah adat Melayu. Museum berbentuk panggung dengan ornamen khas Melayu terlihat jelas bagaimana kehidupan dari masyarakat Melayu baik di pesisir atau daratan.

Warna kuning yang khas bikin bangunan terlihat terang. Di bagian luar terlihat ada pompa minyak bumi dan menggambarkan tentang pengeboran minyak sebagai salah satu sumber daya alam terbesar di Bumi Lancang Kuning.

Di sisi kirinya, terlihat ada replika Lancang Kuning. Lancang Kuning merupakan kapal induk perang di jaman kesultanan dengan warna kuning keemasan.

Kembali ke museum, di dalamnya terlihat banyak barang-barang peninggalan jaman dahulu. Ada alat penangkap ikan, bertani hingga baju adat dan mata uang sebagai alat tukar saat itu.

"Alat mencari ikan, bersawah, bertani, ada juga mata uang Republik Riau. Mata uang ini sebagai mata uang penukaran masa lalu. Ada juga mata uang khusus Rengat untuk alat tukar dulu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zein, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, ada pula keramik dan artefak peninggalan yang menggambarkan soal kehidupan sosial dan budaya masyarakat Melayu dan sebelumnya. Termasuk ada koleksi batu siput, mahkota sultan dan prasasti Kedukan Bukit.

"Ada batu siput, ada replika Candi Muara Takus, prasasti Kedukan Bukit. Ada juga corner Chevron sekarang jadi Pertamina Hulu Rokan (PHR), bagaimana proses pengeberan minyak," katanya.

Selain itu, ada pula koleksi flora dna fauna. Salah satu yang banyak dicari wisatawan yakni ofsetan harimau sumatera sebagai satwa asli yang kini kerap muncul di dalam kawasan hutan lindung.

Khusus untuk koleksi kerajaan dan sultan, pria yang akrab disapa Atuk Yos tersebut mengaku banyak koleksi dan Sultan Siak dan kesultanan lain yang berkembang di Riau.

"Kita ini ada 29 kerajaan besar dan kecil seperti Kandis, Koto Alam, Sintong, Rokan, Indragiri dan sebagainya. Semua koleksi dari 29 kerajaan-kerajaan itu ada di Sang Nila Utama," katanya.

Sang Nila Utama Dikenal Mistis dan Horor

Museum Sang Nila Utama sangat populer di masyarakat salah satunya karena dinilai banyak cerita mistis dan horor. Cerita itu juga dibenarkan Atuk Yos yang selama ini mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Kebudayaan.

"Kalau museum kita kan dikenal juga dari cerita-cerita itu (mistis). Banyak datang karena penasaran, tapi ternyata benar dia melihat (kejadian-kejadian aneh)," terang Atuk Yos.

Beredar cerita, penampakan yang muncul di Museum Sang Nila Utama adalah soal cahaya putih dan harimau berkeliaran di sana. Bahkan beberapa pengunjung turut merasakan aura berbeda saat berkunjung.

Cahaya putih sendiri menjadi cerita paling banyak didengar. Namun tidak tahu pasti dari mana sumber cahaya yang muncul di dalam gedung secara tiba-tiba dan hilang secepat kilat.

"Namanya museum, banyak koleksi benda bersejarah. Jangankan pengunjung, kami pegawai juga pernah ditegur, tetapi sudah biasa," katanya.

Atuk Yos mengaku percaya tidak percaya dengan cerita tersebut. Namun banyak pengunjung dan pegawai bercerita tentang pengalaman berkunjung di Museum Sang Nila Utama. [**]
 

Berita Lainnya

Index