Badai Matahari Hari Ini, Begini Dampaknya di Indonesia

Badai Matahari Hari Ini, Begini Dampaknya di Indonesia

Metroterkinicom - Badai Matahari disebut berlangsung pada hari ini, Rabu (3/8/2022). Fenomena antariksa ini diprediksi menghantam Bumi dan menyebabkan beberapa dampak bagi aktivitas manusia di Bumi. Lalu, apa itu badai Matahari dan bagaimana penjelasan BRIN mengenai hal ini? Apa itu badai Matahari?

Peneliti Senior di BRIN, Thomas Djamaludin mengatakan bahwa badai Matahari adalah pancaran gelombang elektromagnetik dan partikel berenergi tinggi dari Matahari. Menurut dia, partikel ini muncul karena adanya peristiwa flare (letupan) atau CME (lontaran materi dari korona) Matahari.

Dikutip dari Live Science, Selasa (2/8/2022), badai Matahari terjadi karena adanya angin Matahari dengan kecepatan tinggi yang berasal dari lubang di atmosfer Matahari. Angin ini akan menghantam medan magnet Bumi dan memicu badai geomagnetik G-1 kecil.

Mengenai dampaknya, Thomas menyampaikan akan ada dampak yang terjadi di Indonesia akibat hantaman badai Matahari ke Bumi. "Badai Matahari biasanya berdampak di Indonesia berupa gangguan medan magnet Bumi dan gangguan ionosfer," ujar Thomas, Rabu (3/8/2022).

Ia menjelaskan, gangguan ionosfer bisa berupa gangguan komunikasi radio gelombang pendek atau pembacaan posisi oleh GPS jadi kurang akurat. Selain itu, badai Matahari juga bisa menyebabkan lemahnya sinyal internet. Aktivitas badai Matahari Thomas mengatakan, secara umum, badai Matahari adalah bagian dari cuaca antariksa.

"Prakiraan cuaca antariksa harian diberikan oleh BRIN," ujar dia.

Ledakan radio surya tipe III terjadi 3 kali, sedangkan CME juga terjadi 3 kali dalam 24 jam terakhir.

CME berarah barat memiliki kecepatan rata-rata tertinggi 422 km/s dengan lebar sudut 26 derajat. Sedangkan CME berarah timur memiliki kecepatan rata-rata tertinggi 1420 km/s dengan lebar sudut 16 derajat.

Data SDO/HMI Intensitygram terbaru menunjukkan tidak ada region aktif (NOAA 3068), dan data BBSO H-Alpha terbaru menunjukkan 4 plage H-Alpha (NOAA 3066, 3067, 3069, 3070). Pengamatan STEREO/EUVI menunjukkan wilayah aktif baru akan muncul dari bagian timur piringan Matahari dalam 24 jam ke depan. Aktivitas matahari selama 24 jam ke depan diprediksi akan meletus.

Aktivitas geomagnetik Aktivitas geomagnetik berada pada level tenang selama 24 jam terakhir. Kecepatan angin matahari meningkat dari 432 km/s dan 558 km/s, komponen medan magnet antarplanet utara-selatan berfluktuasi antara -6,5 nT dan 6,4 nT.

Terdapat lubang korona geoefektif di barat daya, sedangkan yang lain di timur laut, kutub utara dan khatulistiwa timur tidak geoefektif. CME pada 2 Agustus 2022 04:00 UT sebagian besar meletus ke arah barat laut dengan kecepatan 422 km/s dan lebar sudut 26°.

CME bersifat geoefektif dan kemungkinan tidak akan berdampak pada 24 jam ke depan. Aktivitas geomagnetik tingkat tenang diperkirakan terjadi selama 24 jam ke depan.

Aktivitas Ionosfer Ionosfer berada dalam kondisi tenang selama 24 jam terakhir. Tidak ada depresi foF2 lebih rendah dari 30 persen dari nilai median. Ada peningkatan fmin lebih dari 30 persen dari nilai median untuk durasi 180 menit.

Pembacaan Sp -F terjadi selama 165 menit. Sporadic - E terjadi pada malam dan siang hari selama 555 menit. Nilai rata-rata indeks-W adalah -2. Nilai indeks S4 (kondisi kilau ionosfer ) kurang dari 0,5 di atas Bandung. Aktivitas ionosfer selama 24 jam ke depan diprediksi akan sepi.

Komunikasi Radio HF Depresi MUF dalam kondisi tenang dan Short Wave Fadeout (SWF) kuat selama 24 jam terakhir. Depresi MUF selama 24 jam ke depan diprediksi berada pada level tenang, berdasarkan metode Time Series LAPAN-BRIN.

SWF untuk 24 jam ke depan diprediksi dalam tingkat tenang karena prediksi jilatan api matahari. Satelit Fluks elektron berada pada level rendah selama 24 jam terakhir. Fluks elektron tingkat rendah diperkirakan terjadi selama 24 jam ke depan.

Fluks proton berenergi tinggi berada pada tingkat yang tenang karena aktivitas matahari yang rendah. Berdasarkan kondisi hari ini, fluks proton berenergi tinggi selama 24 jam ke depan diprediksi akan tenang. [**]

Berita Lainnya

Index