Wabup Siak Husni Merza buka secara langsung FGD

Wabup Siak Husni Merza buka secara langsung FGD

Metroterkini.com - Wakil Bupati Siak Husni Merza, membuka secara langsung Fokus Group Discussion (FGD) terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Siak Menuju Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS), yang dilaksanakan di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, kantor Bupati Siak, Kamis (28/7/2022).

Dalam sambutannya, Kadis Kesehatan Kabupaten Siak Toni Candra mengatakan pemenuhan akses Sanitasi dasar masih menjadi masalah yang berdampak pada buruknya kesehatan masyarakat.

"Menurut laporan WHO dan UNICEF, Indonesia menduduki peringkat ke 3 dengan Sanitasi terburuk setelah India dan Cina", ucap Toni.

Tujuan umum dari pelaksanaan FGD ini, kata Toni, untuk menyamakan persepsi dan bersinergi bersama lintas sektor guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, dengan memiliki jamban sehat.

Wakil Bupati Siak Husni Merza mengatakan Sanitasi dan Air Minum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan.

"Dengan buruknya Sanitasi, akan menyulitkan pemenuhan kebutuhan air minum yang layak. Sementara tanpa air minum yang layak, mustahil menciptakan kondisi Sanitasi yang baik. Dan ini merupakan PR bagi Pemerintah Kabupaten Siak", kata Husni.

Pemerintah melalui RPJMN 2020-2024, dan RPJMD 2021-2026 Kabupaten Siak, mengamanatkan bawah diakhir RPJMN dan RPJMD, layan dasar air minum dan Sanitasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Siak.

"Ditahun 2026, nantik kita harapkan seluruh masyarakat Kabupaten Siak, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan / Kampung, sudah memiliki akses terhadap sumber air yang aman dan fasilitas Sanitasi yang layak", harapnya.

Dengan buruknya sumber air dan juga Sanitasi, dapat menyebabkan penyakit menular. Sumber air buruk dan juga Sanitasi yang buruk, dapat mengganggu tumbuh kembangnya sehingga bisa menyebabkan stunting pada anak untuk kedepannya.

"Adanya Program 5 Pilar Sanitasi total berbasis masyarakat, yakni stop buang air besar sembarangan (SBABS), cuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga", jelas Husni.

Pilar pertama tersebut, masyarakat harus mempunyai jamban sehat. Dan di Kabupaten Siak, baru 3 Kecamatan yang memenuhi pilar pertama, yakni Kecamatan Dayun, Kecamatan Lubuk Dalam dan Kecamatan Kerinci Kanan.

"Dari data yang didapat pada bulan Juni 2022, di Kabupaten Siak sendiri masih ada 1.226 Keluarga yang belum mempunyai jamban sehat, yang tersebar di beberapa Kecamatan. Atau sekitar 66 / 50,36% dari Kelurahan dan Kampung yang stop BABS di Kabupaten Siak", ujar Wabup Husni.

Kedekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat menggunakan Distrik Wide, yaitu untuk mendorong perluasan keseluruh Kecamatan.

"Untuk mendukung penerapan SBABS Distrik Wide di seluruh Kecamatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Siak membantu dari segi peningkatan kapasitas, penyusunan strategi, pengelolaan program serta dukungan dana dari APBD Kabupaten Siak", jelasnya.

Dengan adanya FGD ini, sambungnya, dirinya berharap dukungan dari semua pihak termasuk kepala OPD, para Camat, Pimpinan Perusahaan, CSR, TNI, Polri, tokoh masyarakat, serta serta pihak lainnya, agar semua masyarakat Kabupaten mendapatkan Jamban Sehat dan juga Kabupaten Siak menuju Kabupaten Stop Buang Air Besar Sembarangan.

"Target kita untuk tahun 2022 ini, 1.226 Keluarga yang belum mempunyai jamban sehat, sudah mendapatkan Jamban sehat. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat diharapkan agar target tersebut tercapai", pinta Wakil Bupati Siak tersebut.

Diakhir sambutannya, Wabup Siak tersebut berharap dalam waktu satu bulan kedepan sudah ada progres yang dijalankan.

"Saya harap kepada para Camat, Kepala Puskesmas dan pihak-pihak lainnya, agar dalam waktu satu bulan kedepan sudah ada progres yang dijalankan, jika tidak kita akan kumpul dan bicarakan lagi", pesannya. [Ibrahim]

Berita Lainnya

Index