Metroterkini.com - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak Riau, melalui drh. Hesty Hardianty dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Sungai Apit menyampaikan update Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jum'at (15/7/2022)
Dalam Keterangan tertulisnya, di Kabupaten Siak (15/7/2022), ada 109 ekor hewan ternak yang terinfeksi PMK, sementara 43 ekor dinyatakan sembuh, 61 Ekor sakit, Potong paksa 3 ekor, sedangkan 2 ekor mati.
Dikatakan drh.Hesty Hardianty, update kasus PMK pada hewan ternak yang teinfeksi sebanyak 109 ekor itu terdapat di 6 Kecamatan dan 10 Desa di Kabupaten Siak yakni di Kecamatan Tualang, di Desa Meredan, Desa Perawang Barat, Desa Tualang.
Kecamatan Kandis di Desa Pencing Bekulo, Kecamatan Bungaraya di Desa Jayapura, Kecamatan Koto Gasip di Desa Keranji, Desa Sengkemang, Desa Empang Pandan. Kecamtan Dayun di Desa Sialang Sakti, Kecamatan Lubuk Dalam di Desa Sialang Baru.
(sc_adv_out = window.sc_adv_out || []).push({ id: 165802, domain: "n.ads1-adnow.com", });
Selain itu, drh.Hasty Hardianty kepada metroterkini.com menyebut, untuk total Vvaksinasi pada hewan ternak di Kabupaten Siak berjumlah 500 ekor. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah salah satu penyakit infeksi virus (family picornaviridae) yang bersipat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed) penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular.
"Hewan berkuku belah yang dimaksut, seperti sapi, kambing, domba, kerbau dan babi," kata drh, Hesty Hardianty dari Dinas Peternakan dan Perikanan Siak itu.
Selanjutnya, penyakit tersebut di tandai dengan gejala klinis; demam tinggi (41derajat celcius) hipersalivasi (keluar air liur berlebihan), napsu makan hilang, lepuh-lepuh berisi cairan seperti limpa di ruang mulut (lidah atas, bibir bagian dalam, gusi, langit-langit) dan bagian kaki- kuku serta luka pada kaki, sehingga menyebabkan hewan malas berdiri.
Hesty berpesan, setelah membeli daging dipasar, jangan dicuci dulu, tetapi langsung direbus sampai airnya mendidih, minimal 30 menit. Hal ini perlu, jika ada dipermukaan daging tersebut terkontaminasi virus, tidak mencemari aliran air dari pencucian daging yang nantinya dapat menginfeksi hewan peka lainya. [inf-Ibrahim)