Gubri Ancam Copot Kepsek yang Curang Dalam PPDB

Gubri Ancam Copot Kepsek yang Curang Dalam PPDB

Metroterkini.com - Gubernur Riau Syamsuar resmi merilis aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online. Dalam kesempatan itu, Syamsuar minta tidak ada kepala sekolah main-main alias berlaku curang.

Peringatan keras itu disampaikan terkait banyaknya kesalahan dalam PPDB tahun lalu. Sehingga Syamsuar tidak mau ada lagi kepala sekolah sengaja membuat kebijakan sendiri.

"Jangan dibuat kebijakan sendiri oleh kepala sekolah. Ini ada kejadian juga dulu, misalnya ditambahkan rombel (rombongan belajar) sendiri. Kalau ada kepala sekolah berbuat ini nanti saya copot," kata Syamsuar di gedung Balai Serindit yang dihadiri ratusan kepala sekolah di tingkat SMA/SMK, Senin (20/6/2022).

Syamsuar memastikan tak segan untuk mencopot kepala sekolah yang bermain. Pencopotan karena kesalahan yang dilakukan akan jadi sorotan dan dapat banyak kritikan masyarakat selama proses PPDB.

"Kenapa saya copot. Sebab yang menanggungnya kami. Kami yang dikritik. Kalau kapasitas rombel segitu ya sudah jangan ditambah-tambah," katanya.

Mantan Bupati Siak dua periode itu bahkan tidak segan melaporkan kepala sekolah yang bermain curang selama proses PPDB ke Kapolda Riau dan Kejaksaan Tinggi. Dengan begitu, dia berharap pelaksanaan PPDB tahun ini berjalan lancar.

"Kalau ada kepentingan ini, ada usaha dan ada juga untuk mencari fulus. Kalau ada nanti saya kasih tahu pak Kapolda, pak Kajati. Harapan saya PPDB ini terbuka, tak ada hal-hal yang dapat menganggu. Maka laksanakan tugas ini dengan baik," tegas Syamsuar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan M Job Kurniawan mengatakan PPDB Online mulai dibuka sejak 20 Juni hingga 25 Juni 2022. Selanjutnya ada pemilihan sekolah hingga daftar ulang setelah dinyatakan lulus.

"Pra pendaftaran mulai hari ini 20-25 Juni, pemilihan sekolah mulai 27 Juni-1 Juli, pengumuman 6 Juli dab daftar ulang 7-11 Juli," kata Job.

Untuk metode pendaftaran sendiri mulai dilakukan secara online. Ada 4 jalur yang bisa digunakan peserta didik baru saat pendaftaran.

"Metode penerimaan jenjang SMA dan SMK se Riau dilakukan secara online. Ada 4 jalur yang dapat ditempuh masyarakat. Keempat jalur itu ada jalur zonasi 50 persen dari kapasitas, jalur afirmasi 15 persen, jalur perpindahan orang tua 5 persen dan jalur prestasi 30 persen," kata Job. [**]

Berita Lainnya

Index