Metroterkini.com - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Dr Aidil Haris mengemukakan analisanya terhadap 3 tahun kepemimpinan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar - Edy Natar Nasution memimpin Bumi Lancang Kuning.
Menurut Aidil, seperti dilansir dari cakaplah, memang capaian visi misi gubernur tentunya itu yang mengetahui secara pasti adalah sang gubernur sendiri, namun, yang tampak pada masyarakat Riau adalah progresnya yang terlihat lambat.
"Itu terlihat dari beberapa program pembangunan seperti infrastruktur, contohnya Quran Center Riau yang belum rampung. Belum lagi infrastruktur di daerah yang menjadi visi misi Gubernur Riau belum terlihat. Kita tak tahu persis juga, kalau memang programnya terlaksana, itu kan perlu ekspos. Nah di sinilah lemahnya. Ekspos dari setiap aktivitas gubri itu lemah, harusnya diekspos ke publik, ini loh yang sudah dikerjakan selama 3 tahun. Jika belum terlaksana, kendalanya apa. Hal-hal begini kan publik ingin tahu. Tingkat keingintahuan publik itu tinggi," papar Aidil Haris, Jumat (18/2/2022).
Terlebih dengan kecanggihan teknologi informasi, katanya, seharusnya pemerintah bisa menginfokan apa yang sudah dibuat di media sosial atau media massa. Tapi Ia menilai itu tidak terlihat.
Selain itu, Aidil juga menilai penguatan sumber daya manusia (SDM) juga terbilang biasa - biasa saja. Penguatan aparatur dan problem lainnya.
Dalam hal ini, jika ditarik ke bawah lagi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Riau, kata Aidil Haris memiliki peran penting dalam setiap masa.
"Harus terekspos sudah berapa yang terealisasi, itu harus real, dengan data yang ada. Tiga tahun berjalan ini, lemah menurut saya. Bappeda tak mampu berjalan maksimal memaparkan bagaimana progres pelaksanaan program pembangunan di masa Pak Syam - Edy. Itu yang tak terlihat. Padahal Bappeda memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan apa yang sudah direncanakannya, apa yang sudah dibuat, bagaimana persentasenya," ujarnya lagi.
Aidil mencontohkan seperti dikatakan pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi naik. Harusnya diikuti dengan data yang jelas. Pada bidang yang mana, apakah sektor investasi, perdagangan, jasa atau yang lain. Kemudian indikatornya apa? Berapa persentasenya dan aspek mana yang lemah Provinsi Riau di sektor ekonomi.
"Publik kan ingin data yang real, bagaimana progres pembangunan di masa Pak Syamsuar-Edy. Apakah sesuai dengan yang ia cita - citakan. Sehingga dapat terlihat oleh publik, setidaknya yang mendukung mereka. Itu harus dipaparkan, kalau diam saja, pemerintah akan dikritik habis - habisan," ulasnya lagi.
Lebih jauh, Aidil mengatakan, ada dua komunikasi yang harus dibangun oleh Syamsuar - Edy, yang pertama adalah komunikasi pembangunan, antara Syamsuar dengan masyarakat langsung, kemudian komunikasi politis, antara Syamsuar dengan pendukungnya.
"Itu harus bisa dipertanggungjawabkan," tukasnya. [**]