Inilah Sederet Mitos Tentang Madu Asli, Wajib Tahu

Inilah Sederet Mitos Tentang Madu Asli, Wajib Tahu

Metroterkini.com - Madu merupakan pemanis alami yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Tidak hanya populer dengan khasiatnya, madu juga memiliki banyak mitos yang beredar di masyarakat. Mulai dari cara membuktikan madu asli, seperti apa khasiatnya, hingga bagaimana cara mengukur kualitas madu. 

Tapi bagaimana fakta sebenarnya? Berikut adalah deretan mitos seputar madu yang banyak beredar di masyarakat. 1.Madu asli tidak dikerubuti semut Salah satu mitos yang banyak beredar tentang madu adalah madu yang disemuti. 

Cara ini biasanya dilakukan untuk mengetes keaslian madu. Apabila madu tersebut dikerubungi semut, maka madu tersebut palsu. Padahal faktanya tidak seperti itu. 

Dikutip dari Kompas.com, salah satu kandungan utama dari madu adalah gula sederhana yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. 
Pada umumnya madu asli pasti disukai oleh semut. Meski begitu, memang ada beberapa jenis madu yang tidak disukai semut, namun bukan berarti madu tersebut palsu. 

1. Tidak Dimakan Semut
Dengan kata lain, ada atau tidaknya semut pada madu bukan menjadi indikator keaslian. Madu yang tidak disukai semut misalnya madu kapuk dan madu mahoni. 

Hal tersebut disebabkan adanya aroma atau bau madu tersebut yang tidak disukai semut. Bukan karena tidak suka dengan glukosa dan fruktosa yang terkandung dalam madu. 

Sementara menurut Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni sekaligus peternak lebah madu Iyan Supriyadi, mengetes keaslian madu dengan semut malah akan membuat bingung. 

“Ternyata di alam pun di kotak lebah madu yang saya budidayakan itu, semut itu menjadi hama,” papar Iyan.

Selain itu, ia juga pernah mencoba meneteskan cairan madu murni, gula, dan sirup bersamaan. Ternyata, ketiga cairan tersebut sama-sama dikerubuti semut. Termasuk cairan madu. "Jadi jangan salah lagi, ya". 

2. Madu asli tidak membeku 
Mitos tentang madu selanjutnya adalah madu tidak akan membeku jika dimasukkan ke dalam kulkas atau bahkan freezer. Namun anggapan ini tidaklah benar. 

Hal itu karena kandungan air yang terdapat di dalam madu. Madu memiliki kandungan air rata-rata 20-23 persen. Sehingga ketika disimpan di suhu yang mendekati 0 derajat celsius akan membeku. 

Selain itu ada beberapa jenis madu yang cenderung membeku lebih cepat daripada yang lain. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan fruktosa dan glukosa pada setiap jenis madu. Madu yang memiliki kandungan fruktosa lebih tinggi dari glukosa biasanya akan lebih lama membeku. 

“Kandungan madu pada umumnya: fruktosa 38 persen, glukosa 31 persen. Bila kadar fruktosanya lebih tinggi lagi maka madu tidak mudah membeku,” papar Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS.

3. Madu cair berarti oplosan 
Madu yang encer atau cair bukan berarti madu oplosan. Cair atau tidaknya madu terlihat dari kadar air di dalamnya. Jika melebihi 19 persen akan terlihat lebih encer. Namun kadar air tinggi bukan berarti madu tersebut dioplos dengan air. 
Madu hutan memiliki kadar air yang lebih banyak sehingga lebih encer. Berbeda dengan madu ternak yang bersarang di dalam kotak stup, sarang lebah bisa diatur tingkat kelembapannya, bahkan kadar air dari pakan dari lebah itu sendiri. 

4. Madu yang mengkristal 
Salah satu hal yang juga sering dijadikan indikator keaslian madu adalah madu yang mengkristal artinya madu palsu. Padahal kristalisasi merupakan proses yang alami pada madu. Proses kristalisasi bergantung pada kadar gula, suhu, kadar air, dan waktu penyimpanan. 

Semakin tinggi kadar glukosa pada madu, semakin cepat juga terjadinya proses kristalisasi. Madu dengan kadar glukosa lebih dari 28 persen akan mengkristal lebih cepat. Suhu yang optimum untuk terjadinya kristalisasi pada madu adalah antara 10-18 derajat celsius. 

Sementara kadar air yang optimum untuk terjadinya kristalisasi pada madu adalah 15-18 persen. Adanya inti kristal pada madu juga dapat memicu terjadinya kristalisasi. Jadi tidak ada kaitannya antara kristalisasi dengan asli atau tidaknya madu. [**]
 

Berita Lainnya

Index