Metroterkini.com - Menjadi daerah yang berbatasan langsung dengan laut Selat Malaka membuat persoalan abrasi menjadi salah satu persoalan yang urgent di daerah Kepulauan.
Salah satunya Desa Permai yang ada di Kecamatan Rangsang Barat yang setiap tahunnya menjadi langganan terkena abrasi yang merupakan dampak dari gelombang air laut di perbatasan selat Melaka. Sudah ada sebanyak 2 kilo lahan yang terkena abrasi.
Kepala Desa Permai Azman menuturkan bahwa di Desanya merupakan langganan terkena abrasi. Tidak tanggung-tanggung, dalam kurun waktu setahun saja daratan di Desa Permai harus terkikis tak kurang 15 meter.
"Kalau untuk pertahunnya itu 15 meter, jumlah sangat besar itu," terangnya, pada Rabu (02/06/2021) siang.
Untuk mengatasi persoalan itu, dirinya selaku pemimpin di Desa Permai sudah sering mengupayakan agar bantuan penangkal abrasi tersebut untuk desanya segera terealisasi.
"Paling tidak batu pemecag gelombang ataupun tanggul untuk menahan abrasi agar tidak semakin parah," ungkapnya.
"Kita juga sudah sering mengupayakan untuk itu, baik di Musrenbang maupun jalur lainnya. Baru-baru ini saya ajukan proposal untuk bantuan abrasi ditingkat provinisi dan langsung direspon Gubernur Riau," ungkapnya lagi, sembari agar bantuan abrasi itu segera terealisasi.
Dikatakan Azman, Belum lama ini pihak Desa kedatangan tamu dari Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat yang melakukan survey dilokasi abrasi Desa Permai.
"Ada empat orang kemaren itu datang survey di wilayah abrasi. Ya terealisasinya apa nanti itu saya belum tau, apakah batu pemecah gelombang atau apa. Yang jelas mudah-mudahan terealisasi di tahun 2022 dan dapat menahan abrasi lah," tuturnya.
Dirinya juga sempat menyampaikan, selain persoalan abrasi yang terjadi, Desa Permai juga menjadi desa langganan banjir akibat air pasang naik.
"Ya selain abrasi, desa kita juga sering terjadi banjir air pasang. Bahkan masuk hingga kepermukiman warga," katanya.
Untuj itu, Azman berharap agar persoalan itu dapat teratasi dengan segera, paling tidak persoalan abrasi yang ada di Desa Permai. [Wira]