Metroterkini.com – Polisi menyebutkan empat terduga teroris Bekasi-Condet menyiapkan bahan peledak tingkat tinggi atau Triacetone Triperoxide (TATP) seberat 2 kg yang jika ditotalkan bisa membuat 100 bom lebih.
"Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu, 31 Maret 2021.
Ada sebanyak 12 bom yang siap diledakkan keempatnya. Sebanyak lima bom di kediaman tersangka ZA di Bengkel Sinergy Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kemudian, tujuh bom lain di kediaman tersangka HH alias Husein Hasny di showroom motor di Jalan Raya Condet Nomor 1, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Bom yang dihasilkan pun tidak hanya berkekuatan ledakan tinggi. Bahannya juga terdapat gotri (logam bulat kecil), paku. "Jadi, kalau meledak nancep. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ," katanya.
Keempat tersangka tersebut kini telah ditahan. Mereka dijerat Pasal 15 jo Pasal 7 dan atau Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara.
Empat terduga teroris diamankan dalam penggerebekan di Bekasi, Jawa Barat dan Condet, Jakarta Timur. Tiga orang berinisial ZA (37), BS (43) dan AJ (46) ditangkap di Bekasi.
Sementara, HH alias Husein Hasny yang disebut polisi merupakan eks Wakil Ketua Bidang Jihad Front Pembela Islam (56) ditangkap di Condet.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran menyebut Husein punya peran penting. Dia menjadi donatur perakitan bom untuk tiga terduga teroris lain yang dicokok di Bekasi. [***]