Kamp Pengungsi Rohingya Terbar, Lima Anak Tewas

Kamp Pengungsi Rohingya Terbar, Lima Anak Tewas

Metroterkini.com - Kebakaran besar menyapu kamp pengungsi Rohingya yang luas di Cox's Bazar, Bangladesh, pada Senin (22/3/2021).

“Insiden ini menewaskan sedikitnya lima orang, menghancurkan rumah dan membahayakan nyawa puluhan ribu pengungsi,” kata pejabat kamp. 

"Saya tidak tahu berapa persisnya anak (yang meninggal), tapi (korban tewas), termasuk anak-anak, ada lima," ujarnya. 

Saat ini pihaknya mencoba mengidentifikasi berapa banyak orang yang telah mendapat tempat perlindungan lain. Dinas pemadam kebakaran, Komisioner Bantuan dan Pemulangan Pengungsi Bangladesh, serta tim penyelamat, tetap berada di lokasi pada Senin malam. Mereka terus berusaha mengendalikan api dan mencegah penyebarannya lebih lanjut menurut badan pengungsi PBB UNHCR pada Senin sore waktu setempat. 

António Vitorino, Direktur Jenderal Organisasi Migrasi Internasional (IOM) PBB, mengatakan puluhan ribu pengungsi Rohingya terpengaruh atas insiden ini. 

"Saya sangat prihatin dengan dampak kebakaran yang mengerikan hari ini di Cox's Bazar, Bangladesh," kata Vitorino melansir CNN. 

Menurutnya, tim dan mitra IOM bekerja sama untuk menanggapi krisis dan memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua. Api melalap bagian kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh pada 22 Maret 2021. 

Gambar dari para saksi menunjukkan kobaran besar api membakar gubuk pengungsian dan sejumlah pengungsi melarikan diri dengan berjalan kaki. Penyebab kebakaran belum ditentukan. 

"Api menjalar begitu cepat sehingga sebelum kami memahami apa yang terjadi, itu (api) mengenai rumah kami," kata Tayeba Begum, relawan Save the Children yang menyaksikan kebakaran itu. 

"Orang-orang berteriak dan berlarian kesana-kemari. Anak-anak juga berlarian berpencar, menangis mencari keluarga mereka. Ini adalah kejadian paling mengerikan yang saya saksikan baru-baru ini." 

Kebakaran pada Senin (22/3/2021) merupakan yang terbesar dari beberapa kebakaran yang melanda kamp tahun ini saja menurut Onno Van Manen, direktur negara untuk Save the Children di Bangladesh. Dia menilai, insiden ini akan merupakan pukulan dahsyat lainnya bagi para pengungsi yang tinggal daerah pengungsian. 

“Hanya beberapa hari yang lalu kami kehilangan salah satu fasilitas kesehatan kami dalam kebakaran lain. Risiko kebakaran di daerah yang sangat padat penduduk dan terbatas ini sangat besar," kata Van Manen. 

UNHCR dan Save the Children mencatat jumlah pengungsi Rohingya yang tinggal di Cox's Bazar berkisar antara 800.000 hingga lebih dari 900.000 orang Sebagian besar pengungsi telah melarikan diri dari penganiayaan di negara tetangga Myanmar. 

Pada 2016 dan 2017, militer Myanmar melancarkan kampanye pembunuhan dan pembakaran brutal, yang memaksa lebih dari 740.000 orang minoritas Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh. Tindakan itu mendorong pengajuan kasus genosida Myanmar untuk disidangkan di Mahkamah Internasional. 

Pada 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan "pelanggaran berat hak asasi manusia" oleh militer Myanmar masih berlanjut di negara bagian etnis Rakhine, Chin, Shan, Kachin dan Karen. Myanmar membantah tuduhan genosida tersebut, dan menyatakan bahwa "operasi pembersihan" oleh militer adalah tindakan kontra-terorisme yang sah. [**]

Berita Lainnya

Index