Metroterkini.com - Operator pembangkit nuklir Fukushima TEPCO mengatakan sedang memeriksa status fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir usai gempa magnitudo 7,1 mengguncang Fukushima, Jepang, Sabtu (13/1) malam.
Hal ini disampaikan perusahaan itu dalam cuitan di akun resmi, seperti dilaporkan AFP. Pasalnya, fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir ini sempat meledak setelah gempa yang mengguncang kawasan itu pada 11 Maret 2011.
Saat itu, gempa menghancurkan bagian timur laut Jepang dan memicu tsunami besar. Gempa dan tsunami lantas mennyebabkan pemadaman listrik dan berpengaruh pada pembangkit nuklir di kawasan itu yang akhirnya meleleh akibat tak berfungsinya pendingin reaktor.
Hal ini menyebabkan krisis nuklir terburuk di dunia dalam seperempat abad terakhir setelah kasus kebocoran fasilitas nuklir Chernobyl di Rusia.
Media lokal melaporkan gempa kali ini juga diikuti pemadaman listrik yang mempengaruhi ratusan ribu rumah di wilayah Tohoku di Jepang timur.
Badan meteorologi Jepang mengatakan gempa itu terjadi pada pukul 11.08 malam (1408GMT) pada kedalaman 60 kilometer (37 mil) di Pasifik, di lepas Fukushima. Pusat gempa kali ini, dekat dengan pusat gempa mematikan pada 2011 yang memicu tsunami tinggi dan menewaskan lebih dari 18.000 orang.
Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda Sabtu malam di lepas pantai timur Jepang tetapi tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, kata pihak berwenang Jepang.
Gempa tersebut menghasilkan guncangan kuat di sepanjang bagian pantai timur Jepang, dan terasa kuat di Tokyo. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa.
Gempa hari Sabtu diikuti oleh gempa susulan, termasuk sentakan berkekuatan 4,7, kata JMA.
Media lokal melaporkan gempa melemparkan piring dari rak ke rumah-rumah di wilayah tersebut, tetapi tidak ada laporan kerusakan segera.
Beberapa kereta api di wilayah tersebut dihentikan setelah gempa.
Perdana Menteri Yoshihide Suga dipanggil ke kantornya, dan penyiar NHK mengatakan pemerintah akan mendirikan kantor penghubung khusus untuk berkoordinasi dengan daerah yang terkena dampak.
Survei Geologi AS mencatat gempa tersebut berkekuatan 7,0 pada kedalaman 54 kilometer.
Jepang terletak di "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik yang intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. [**]