Metroterkini.com - Warga Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat kemarau yang membuat sumur warga mulai mengering.
Distribusi air bersih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Umbu milik Kabupaten Nias yang ada di Kota Gunungsitoli juga terganggu akibat penurunan debit air dari sumber mata air yang ada.
Direktur Perumda Tirta Umbu Julius Ndraha, di Gunungsitoli kepada wartawan, Sabtu (6/2/21), mengakui jika distribusi air bersih dari Perumda Tirta Umbu kepada pelanggan saat ini sedang terkendala akibat berkurangnya debit air di mata air milik perusahaan tersebut.
"Saat ini kami sedang mengalami kekurangan atau menyusutnya debit air pada dua sumber air milik Perumda Tirta Umbu, yakni sumber air Kalimbungo dan sumber air Moawö hingga 0 Liter/detik," katanya.
Akibat penurunan debit di sumber mata air, kehilangan suplai air bisa mencapai hingga 40 persen lebih dari rata rata produksi biasa, sehingga pasokan/persediaan air ke pelanggan tidak bisa terpenuhi.
Untuk mengantisipasi air bersih, perusahaan melalui bantuan mobil tangki secara terjadwal ke lokasi para pelanggan yang mengalami dampak signifikan untuk membagi air secara langsung.
"Daerah yang paling mengalami dampak secara signifikan adalah pelanggan sepanjang Jalan Sirao belakang, jalan Supomo, Jalan Ampera, Jalan Kelapa, Jalan Diponegoro, Kecamatan Gunungsitoli," katanya.
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung lama. Sementara itu Nidar, salah seorang warga mengaku distribusi air bersih dari Perumda Tirta Umbu sudah tidak berjalan sejak lima hari yang lalu.
Untuk kebutuhan air bersih mereka terpaksa membeli air dari mobil yang menjual air bersih dengan harga yang cukup tinggi. Dia berharap krisis air bersih cepat teratasi. [***]