Masjid Jami' Nurul Wathan, Peninggalan Syekh Abdurrahman Ya'qub

Masjid Jami' Nurul Wathan, Peninggalan Syekh Abdurrahman Ya'qub

Metroterkini.com - Masjid Jami' Nurul Wathan yang dibangun oleh Tuan Guru Syekh Abdurrahman Ya’qub pada tahun 1939 Masehi, satu tahun setelah kepulangan Tuan guru dari menimba ilmu di tanah suci Mekkah. Masjid yang terletak di Dusun Dua Teluk Dalam Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), memang tidak sesanter kebanyakan masjid lainya. Namun sarat dengan nilai sejarah.

Masjid yang berukuran sekitar 20x24 meter persegi dan tinggi mencapai 3 meter ini memiliki tiga jenjang. Jaraknya sekitar 30-40 KM dari Kota Tembilahan dan bisa menghabiskan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan speedboat dan 60 sampai 90 menit jika menggunakan perahu pompong. Sebab tidak ada angkutan umum yang khusus ke sana. Kebanyakan mencarter atau membawa kendaraan sendiri. 

Untuk diketahui Tuan guru Abdurahmman Ya'qub, merupakan ulama besar yang kaya akan ilmu pengetahuan terutama tetang agama Islam. Salah satu peninggalanya berupa bangunan yang berumur sekitar 81 tahun dan seharusnya sudah menjadi cagar budaya termasuk salah satu situs bersejarah, yang perlu dilestarikan di Kabupaten Inhil Riau.

Tuan guru Abdurrahman Ya'qub dilahirkan pada 18 April 1912 M, bertepatan dengan 1 Jumadil Awwal 1330 H di Parit Reteh Teluk Dalam Sapat.  Ia memutuskan ke Makkah untuk memperdalam ilmu agama. Di Makkah, ia berguru pada beberapa ulama besar seperti Syekh Ali al Maliki, Syekh Hasan al Masysyath dan Sayyid Muhsin al Musawwa.

Syaikh Abdurrahman Ya'qub sangat gemar mengkoleksi kitab-kitab. Ia mempunyai perpustakaan pribadi dengan jumlah kitab yang cukup banyak, baik cetakan, manuskrip, atau salinannya sendiri. Semua itu diwakafkan di Ponpes Nurul Wathan Pasar Kembang menjelang beliiau wafat.

Syaikh Abdurrahman Ya'qub juga telah mendirikan beberapa masjid  antara lain, Masjid di Teluk Dalam Sapat tahun 1939, Masjid di Enok tahun 1941, Masjid Kuala Reteh dan Sungai Gergaji pada tahun 1954 dan terakhir sebuah masjid di Pasar Kembang. Ia juga mendirikan lembaga pendidikan. 

Beliau wafat di Desa Pasar Kembang Inhil Riau pada Tahun 1970 dalam usia yang relatif muda yakni diusia 58 tahun dan dimakamkan di depan masjid Baiturrahman Desa Pasar Kembang Kecamatan Keritang Inhil Riau.

Tuan guru Abdurrahman Ya'qub mempunyai empat orang istri yaitu, Hj. Ruqayah binti H. Muhammad Sa'id  yang beliau nikahi saat masih di Mekkah pada tahun 1938, Hj. Niam binti Saman menikah di Enok pada tahun 1941, kemudian Aisyah binti H. Abdul Kadir menikah di Sei. Undan Reteh pada tahun 1946, Selanjutnya Qomariyah binti Ma'rahim menikah di Sei. Gergaji kotabaru Reteh pada tahun 1949.

Salah satu peninggalan masjid Syekh Abdurrahman Ya'qub yang paling tua adalah Masjid Jami Nurul Wathan ini yang dibangun bersama para santrinya. Masjid tua ini nyaris tidak layak pakai karena, kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan luput dari perhatian pemerintah setempat. [Alqasmi]

Berita Lainnya

Index