Metroterkini.com - Kepolisian meminta massa tak beramai-ramai ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, terkait rencana penjemputan Rizieq Shihab pada 10 November. Pasalnya, Bandara Soetta merupakan salah satu objek vital nasional dan merupakan pintu gerbang masuk ke Indonesia.
"Bandara adalah objek vital nasional, pintu gerbang nasional, karena bandara Soetta ini menjadi pintu gerbang nasional dan internasional menjadi terganggu, ini harapan kami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Kamis (5/11).
Alasan selanjutnya, kata Yusri, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Karenanya, kerumanan massa harus dihindari untuk mencegah penularan virus corona
Atas dasar itu, Yusri meminta kepada massa yang berencana melakukan penjemputan agar menanti kedatangan Rizieq di kediamannya saja.
"Sebaiknya tidak usahlah ramai-ramai ke bandara, cukup beberapa orang saja yang menjemput, yang lain tunggu, tunggu [di] kediamannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusri menyampaikan imbauan itu disampaikan guna mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 akibat kerumunan massa saat penjemputan.
"Berkumpul ramai-ramai nanti malah jadi penyebaran Covid-19, kan kasian warga Jakarta," ucap Yusri.
Sebelumnya, Rizieq mengumumkan akan tiba di Tanah Air pada 10 November. Dia dijadwalkan akan terbang dari Jeddah, Arab Saudi pada 9 November.
"Alhamdulillah saat ini tiket sudah terbeli dan lunas untuk saya dan keluarga, paspor juga sudah di tangan," kata Rizieq melalui akun YouTube Front TV, Rabu (4/11).
Terkait rencana kepulangan Rizieq ini, FPI menyebut telah menyiapkan penjemputan terhadap Rizieq di Bandara Bandara Soetta.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan tak menyiapkan pengamanan khusus berkaitan dengan penjemputan pentolan FPI tersebut. [**]