Dua Perusahaan Sawit Transfer Rp23,6 M ke rekening Kasmarni

Dua Perusahaan Sawit Transfer Rp23,6 M ke rekening Kasmarni

Metroterkini.com - Dalam faktra persidangan ada aliran dana sebesar Rp23,6 miliar ke rekening Kasmarni, istri Bupati nonaktif Kabupaten Bengkalis, Amril Mukminin. Uang itu diberikan oleh dua orang pengusaha sawit untuk Amril.

Pengusaha sawit itu adalah Jonny Tjoa selaku Direktur Utama dan pemilik perusahaan sawit PT Mustika Agung Sawit Sejahtera dan Adyanto selaku Direktur dan pemilik PT Sawit Anugrah Sejahtera. Pemberian uang dilakukan bertahap pada Juli 2013 hingga 2019.

Fakta itu terungkap dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tony Frenky Pangaribuan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Awalnya, tahun 2013 lalu, saat Amril menjadi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Jonny Tjoa meminta bantuan Amril untuk mengajak masyarakat setempat agar memasukkan buah sawit ke PT Mustika Agung Sawit Sejahtera dan mengamankan kelancaran operasional produksi perusahaan.

"Atas bantuan tersebut, Jonny Tjoa memberikan kompensasi berupa uang kepada terdakwa sebesar Rp5 per kilogram Tandan Buah Segar (TBS) dari total buah sawit yang masuk ke dalam pabrik," kata Tony.

Terhitung sejak Juli 2013 telah dikirimkan uang setiap bulannya dengan cara ditransfer ke rekening atas nama Kasmarni (istri Amril). Pemberian itu berlanjut setelah Amril dilantik menjadi Bupati Bengkalis pada Februari 2016. "Seluruhnya sebesar Rp 12.770.330.650," ujar Tony.

Sedangkan Adyanto memberi uang kepada Amril pada tahun 2014. Ketika itu, dia meminta bantuan Amril untuk mengamankan kelancaran operasional pabrik PT Sawit Anugrah Sejahtera di Desa Balairaja, Kabupaten Bengkalis.

Atas bantuan tersebut, Adyanto memberikan kompensasi berupa uang kepada terdakwa dari persentase keuntungan yaitu sebesar Rp 5 per kilogram TBS dari total buah sawit yang masuk ke dalam pabrik. "Uang tersebut diberikan setiap bulannya sejak awal 2014 yang diserahkan secara tunai kepada Kasmarni," kata Tony.

Setelah Amril dilantik menjadi Bupati Bengkalis pada Februari 2016, Adyanto meneruskan pemberian. Seluruh uang yang diterima dari Adyanto Rp 10.907.412.755.

Penerimaan uang yang merupakan gratifikasi tersebut tidak pernah dilaporkan oleh Amril kepada KPK dalam tenggang waktu 30 hari kerja sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang dan merupakan pemberian suap karena berhubungan dengan jabatan terdakwa selaku anggota DPRD Kabupaten Bengkalis periode masa jabatan tahun 2014 -2019 dan selaku Bupati Bengkalis periode masa jabatan tahun 2016-2021. [***]
 

Berita Lainnya

Index