Metroterkini.com - Musyawarah bakal calon penerima BLT Kampung Teluk Mesjid Kecamatan Sungai Apit Siak Riau berakhir kisruh. Masyarakat menilai Kepala Desa tidak melibatkan aparat desa seperti RT/RW dalam menginput data calon penerima BLT dampak Covid-19.
Rapat yang berlangsung Rabu (06/5/2020) yang dihadiri perwakilan masyarakat seperti RT/RW dan Kepala Dusun itu juga dihadiri Bepekam dan Penghulu Teluk Mesjid di Gedung Serbaguna Kampung Teluk Mesjid.
Dalam rapat tersebut berakhir tanpa kata sepakat sebab peserta rapat dari perwakilan masyarakat menilai Penghulu Teluk Masjid dalam mengimput data tidak melalui prosedur yang ada. Mereka menilai seharusnya penghulu melibatkan RT/RW dalam menginput data calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) untuk dampak Covid-19.
Namun disayangkan, yang terjadi di lapangan pendataan dilakukan berdasarkan data KK dan KTP yang dilakukan Tim 'Pemenangan Penghulu' Ferli Sunarya.
Menurut salah satu warga berinisial M, mengatakan pengumpulan data KK dan KTP masyarakat tersebut tidak melalui prosedur yang ada. Seharusnya pengumpulan KK dan KTP tersebut melalui RT/RW, bukan malah sebaliknya. Akibatnya musyawarah yang berlangsung di Gedung Pertemuan Kampung Teluk Mesjid tidak mendapatkan kata kesepakan seperti yang diharapkan Masyarakat.
Seperti disampaikan Masri, selaku salah Kadus dan Mahmut, Arai sebagai RT serta Awin selaku Kadus di Teluk Masjid juga mengaku cukup kecewa dengan rapat yang digelar karena tidak mencapai kata sepakat dan berakhir ricuk.
"Seharusnya semua cepat selesai, karena masyarakat sangat membutuhkan BLT tersebut ditambah saat ini bulan puasa," ungkap salah seorang RT peserta rapat.
Mereka menilai Kepala Desa (Penghulu) Ferli Sunarya tidak bertanggung jawap atas kekisruhan tersebut, sehingga musyawarah berakhir kisruh tanpa keputusan. Dalam musyawarah tersebut sempat keluar kata-kata yang kurang menyenangkan antara Kades (Penghulu) dengan RT, RW dan Kadus nya.
Musyawarah juga dihadiri oleh Babinkaptimnas Teluk Masjid, Pendampung Desa dan beberapa orang mahasiswa. [ibrahim]