Metroterkini.com - Tim medis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BNKSDA) Riau akhirnya membawa kepala gajah yang ditemukan mati mengenaskan di Kelurahan Simpang Kelayang, Kecamatan Kelayang, Kamis 16 April 2020.
Tim medis BBKSDA Riau bersama Ditkrimsus Polda Riau, usai olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti atau petunjuk, Kamis malam kemarin langsung bertolak ke Pekanbaru.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen kepada awak media, Kamis 16 Apeil 2020 malam kemarin menegaskan, bahwa otopsi gajah jantan itu untuk memastikan penyebab kematiannya. Sehingga pihaknya membawa bagian kepala gajah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Maaf ya rekan-rekan, untuk sementara ini kita tidak bisa menjelaskan hasil otopsi. Karena kasus ini sudah menjadi kewenangan Ditkrimsus Polda Riau," katanya.
Andri menuturkan, untuk saat ini pihaknya belum bisa memastikan kematian gajah tersebut apakah di racun atau di buru. Karena pihaknya masih menunggu hasil otopsi.
"Nanti dari Ditkrimsus Polda Riau yang akan menjelaskan hasil otopsi gajah liar tersebut," kata dia.
Menyoal aktivitas perburuan gajah liar di wilayah Kabupaten Inhu yang tergolong jarang terjadi, Andri mengatakan, bahwa sejak setahun terakhir menjabat Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, dirinya belum pernah menemukan kasus perburuan gajah liar yang terjadi seperti ini di Kabupaten Inhu.
"Dulu pernah ada kejadian seperti ini. Pelakunya sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman," kata Andri.
Masih kata Andri, bahwa Kecamatan Kelayang merupakan daerah perlintasan gajah liar, atau termasuk dalam Area Home Range. Oleh karena itu, kejadian gajah liar masuk ke daerah perkebunan dan bahkan permukiman warga di Kecamatan Kelayang sudah jamak terjadi.
Akan tetapi dia mengimbau kepada masyarakat agar warga tidak berbuat anarkis jika menemukan gajah liar masuk ke areal perkampungan ataupun ke perkebunan milik warga.
Sebagaimana diberiyakan sebelumnya, pada Rabu 15 April 2020 lalu, warga menemukan seekor gajah jantan dengan ukuran gading satu meter itu mati mengenaskan didalam aeral perkebunan milik warga.
Ironisjya, lokasi gajah malang tersebit ditemukan dengan kondisi kepala terluka parah menganga lebar karena dikuliti dan belalainya sudah terpotong (hilang), hanya berjarak 2 kilometer dari kantor Camat Kelayang.
Diduga pelaku oknum pemburu belum sempat mengambil gading gajah dewasa itu karena saat ditemukan warga kedua gadingnya masih utuh. (wa)