Metroterkini.com - Terkait tudingan berita PT Musim Mas Diduga Rambah Lahan Diluar HGU, yang disampaikan sumber kepada wartawan di Pelalawan Riau beberapa waktu lalu, pihak perusahaan kelapa sawit membantah, bahwa pihaknya tidak berbuat seperti yang disampaikan sumber.
Humas PT Musim Mas. Ibrahim di Pelalawan menyampaikan, tidak pernah merambah hutan seperti yang disampaikan dalam berita, sebab perusahaan PT Musim Mas telah mengerjakan dan mengelola lahannya sesuai HGU dan IUP yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Selain itu, PT Musim Mas juga tidak ada mengelola lahan di luar HGU dan seperti tudingan sumber dalam berita tersebut tidak benar.
Berita sebelumnya, Kepala Desa Betung, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau, Darman menyampaikan masyarakat Desa Betung telah mendatangi lahan yang dianggap masyarakat di Luar HGU/IUP PT. Musim Mas, Senin (23/03/20). Lahan itu di pinggiran Kepungan Sialang Tasing RT 02, RW 02, Dusun 2 Desa Betung, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Warga melakukan aksi karena pihak managemen PT Musim Mas tidak mengindahkan surat pemberitahuan Kepala Desa Betung dengan nomor surat : 005/UM/DB-II/2020/007 tertanggal 18 Februari 2020.
Menurut Kepala Desa Betung, tentang status lahan di luar IUP HGU Musim Mas, yang di maksud agar dihentikan segala aktivitasnya oleh perusahaan, karena akan diatas lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk Pemakaman (kuburan) masyarakat. Namun Surat yang ditujukan kepada pimpinan PT. Musim Mas tidak diindahkan.
Darman selaku kepala desa Betung mengatakan, beberapa minggu yang lalu, warga juga melakukan aksi di lapangan dengan memasang spanduk larangan pemanenan di lahan kebun sawit tersebut, namun entah apa dan siapa beking pihak perusahaan ini membandel.
"Security beserta managemen Musim Mas mencopot paksa spanduk dan membuangnya serta pengerjaan pemanenan buah sawit tetap di lakukan oleh pekerja Musim Mas," jelas Kades.
Untuk itu harap warga pihak RSPO dan ISPO tolong perhatikan ulah PT Musim Mas karena perusahaan merusak lingkungan dan tidak ramah lingkungan. [**ajho]