RS Bhayangkara Polda Riau Amputasi Kaki Nuri Wulandari

RS Bhayangkara Polda Riau Amputasi Kaki Nuri Wulandari

Metroterkini.com - Setelah mendapatkan perawatan medis selama hampir dua pekan di RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, akhirnya diputuskan oleh dokter, kaki sebelah kanan Nuri Wulandari (16) di amputasi.

Disebutkan, Dr Wayan dari RS Bhayangkara pada Jumat 21 Februari 2020 memutuskan untuk melakukan operasi amputasi terhadap kaki Nuri karena luka di kaki bagian paha sudah membusuk hingga ke tulang.

Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk melalui PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Jumat 29 Februari 2020 membenarkan perihal operasi amputasi oleh dokter RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

Misran menyatakan, operasi amputasi Nuri berjalan lancar dan yang bersangkutan tetap dirawat di RS Bhayangkara agar dokter bisa memantau perkembangan Nuri.

"Pada Rabu 26 Februari 2020 kemarin pihak rumah sakit melakukan operasi yang kedua dan sekaligus melihat perkembangan dari hasil operasi pertama. Dua hari kemudian, tepatnya Jumat 28 Februari 2020 pihak rumah sakit sudah memperbolehkan Nuri untuk dibawa pulang ke rumah. Karena kondisinya sudah membaik," terang Misran.

Misran menambahkan, meski sudah diperbolehkan pulang, namun luka operasi tersebut harus setiap hari di bersihkan oleh bidan Puskesmas Batang Gansal. Selain itu, kondisi rumah orangtua Nuri harus bersih dan steril agar luka dari operasi bisa cepat kering dan sembuh.
Kemudian dokter juga memberikan jadwal agar pada tanggal 11 Maret 2020 mendatang, Nuri melakukan kontrol perkembangan kakinya ke Dokter Wayan.

"Saat ini luka kaki Nuri sedang di tangani untuk terus bersihkan secara rutin oleh bidan Puskesmas Batang Gansal," ujar Misran.

Seperti di beritakan sebelumnya, setelah menerima laporan dari Kapolsek Batang Gansal Ipda Endang Jaya, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk mengunjungi rumah Nuri yang berada di Dusun Sinamak, Desa Seberida, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Inhu pada Rabu 19 Februari 2020.
Kepada Mulyono, ayah Nuri, Kapolres menganjurkan agar dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, untuk dilakukan penanganan medis (pengobatan). Karena akibat ketiadaan biaya, selama 2 bulan Nuri tidak mendapatkan perawatan medis. Hingga menyebabkan pembusukan pada kaki Nuri. 

Yang mana, kaki Nuri patah pada bagian paha kanan, setelah mengalami kecelakaan tunggal, saat naik sepeda motor pada 5 Januari 2020 lalu. Nuri hanya mendapatkan perobatan seadanya dari orangtuanya.

Sementara Mulyono, ayah Nuri hanya bekerja serabutan. Sedangkan ibunya tidak bekerja karena mengalami gangguan pengelihatan.
Setelah menerima anjuran dari Kapolres, lantas Nuri dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau dengan menggunakan ambulance milik Polres Inhu. [wa]

Berita Lainnya

Index