Metroterkini.com - Terkait adanya hot spot (titik api) yang berada di RT02/RW01 Dusun V, Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat yang membakar lahan perkebunan milik masyarakat, kini sudah padam.
Lahan berbentuk kebun kelapa sawit dengan luas lahan sekitar satu hektar tersebut, yang terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah di pastikan benar-benar padamkan.
Demikian di sampaikan Dandim 0302/Inhu Letkol Arh Hendra Roza SIP kepada media ini, Rabu 12 Februari 2020. Dandim menuturkan, sekitar pukul 16.30 WIB pada Senin 10 Februari 2020 petang kemarin, di temukan hot spot di Desa Talang Jerinjing (Tajir) dengan luas lahan yang terbakar sekitar satu hektar.
Sedangkan tim terpadu yang dilibatkan turun ke lokasi sebanyak 33 personel, terdiri dari 11 personel dari Koramil 01/Rengat, Polres Inhu 7 personel, BPBD Inhu 12 personel dan MPA Talang Jerinjing 3 personel. Tim di dukung sejumlah kenderaan dan peralatan, seperti Roda Empat 1 unit, Roda Dua 21 unit, Mesin Kholer 1 unit, Mesin Khosin 1 unit dan Mesin Robin 1 unit.
"Tim terpadu di pimpin Danramil 01/Rengat dan api di pastikan padam pada esok hari, Selasa 11 Februari 2020 siang, sekitar pukul 13.00 WIB dan asap sudah tidak terlihat lagi. Proses pendinginan dinyatakan selesai dengan hasil titik api dan titik asap sudah tidak ada," jelas Dandim 0302/Inhu Letkol Arh Hendra Roza, SIP, Rabu 12 Februari 2020.
Dandim menambahkan, bahwa karakter (jenis) tanah yang terbakar berupa gambut, berbentuk kebun sawit berusia dua tahun dan semak belukar. Serta jarak dari Makoramil 01/Rengat lebih kurang 10 kilometer dan lahan tersebut tidak pernah terbakar.
"Sumber api di perkirakan dari tukang tebas yang memasak air dengan menggunakan bahan bakar kayu, yang di duga ditinggal begitu saja. Sehingga bunga api melompat dan menimbulkan kebakaran. Selain itu, kondisi cuaca cukup panas terik dan tidak ada hujan dalam beberapa pekan terakhir. Sehingga lahan gambut tersebut rentan terbakar. Hingga kini pihak kepolisian masih menangani hal itu," terang Dandim.
Ditambahkan Dandim, saat proses pemadaman, hari itu cuaca cerah dan sumber air berasal dari parit dengan jarak sekitar 200 meter dari titik api. Namun, untuk akses ke lokasi tidak dapat menggunakan kenderaan roda empat dan hanya bisa menggunakan roda dua.
"Titik koordinat berada di S=-0°41'72" dan E= 102°49'71"," tutup Dandim. [wa]