Metroterkini.com - Pada hari Senin (4/11/2019) seorang petugas sedot WC berinisial SI di daerah Cakung, Jakarta Timur, tewas karena septic tank yang ditanganinya meledak. Ia baru saja selesai menyedot septic tank salah satu rumah warga lalu membakar koran di lubang septic tank.
Menurut keterangan polisi hal tersebut dilakukan SI untuk membuktikan sudah tidak ada gas di dalam lubang septic tank. Dalam video yang beredar terlihat sesaat sebelum terjadi ledakan SI menginjakkan telapak kakinya ke lubang septic tank sehingga menutupi lubang tersebut.
"(Penyebab ledakan akibat) gas yang terendap puluhan tahun dalam septic tank kena api," ujar Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (5/11/2019).
Di media sosial beberapa netizen mempertanyakan apakah sudah tepat menggunakan api untuk mengecek keberadaan gas di septic tank. Menurut ahli kesehatan lingkungan sekaligus konsultan pengolahan limbah Abie Wiwoho jawabannya tidak.
"Meledak itu karena tidak ada ventilasinya, di septic tank ada gas H2S (hidrogen sulfida), gas metan dari protein yang terurai. Ventilasi tersumbat terus orang nyalain rokok (misalnya) ya meledak," ungkap pria pendiri IPAL Center, Rabu (6/11/2019).
Menurut Abie saat ini tidak ada aturan yang mengharuskan orang-orang memiliki standar tertentu saat menangani septic tank. Dampaknya tidak ada pedoman kerja atau prosedur baku yang diikuti para petugas sedot WC.
"Masyarakat kita kan orang awam, mereka lebih percaya ke tukang setempat yang pengetahuan sanitasinya kurang. Dibuat panduan kecil lah dari para pengambil keputusan," pungkas Abie. [dtk-met]