Metroterkini.com - Kota Dresden di Jerman telah mendeklarasikan 'darurat Nazi' setelah bertahun-tahun terdapat aktivitas ekstrimis sayap kanan dan rasial di kota tersebut.
Anggota dewan kota Dresden minggu ini mengeluarkan resolusi yang memperingatkan bawah sayap kanan tumbuh kuat di kota Jerman Timur.
"Kata Nazinostand adalah formulasi berlebihan untuk fakta bahwa ada masalah serius -yang mirip dengan keadaan darurat iklim- dengan ekstremisme sayap kanan sampai di tengah-tengah masyarakat," kata Max Aschenbach, anggota dewan untuk partai satir Die Partei kepada CNN.
Aschenbach, yang mengajukan mosi tersebut mengatakan bahwa itu hanya tindakan simbolis dan tak akan punya konsekuensi hukum. Tapi mosi itu dianggap tetap berfungsi untuk menyoroti ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan di Dresden.
Dresden adalah tempat gerakan PEGIDA (orang Eropa Patriotik untuk melawan Islamisasi Barat). Gerakan ini muncul pertama kali pada 2013 dan sampai saat ini demonstrasi rutin masih diadakan di kota tersebut.
Sentimen anti-imigran memuncak di negara bagian Saxony, dengan Dresden yang menjadi ibu kotanya.
"Selama bertahun-tahun, para politisi telah gagal memosisikan diri dengan jelas dan tegas terhadap ekstrimis sayap kanan dan melarang mereka," kata Aschenbach.
Dia menambahkan bahwa dia menginginkan dewan kota Dresden untuk mendukung inisiatif warga, pendidikan, dan budaya di kota tersebut.
Sampai saat ini CNN meminta komentar dari beberapa politisi yang diyakini menentang resolusi tersebut namun belum mendapatkan tanggapan. [met]