Pejabat Malaysia Serukan Zakir Naik Dihukum

Pejabat Malaysia Serukan Zakir Naik Dihukum

Metroterkini.com - Ketua Biro Hukum Partai DAP Malaysia Ramkarpal Singh mengatakan, permintaan maaf tokoh Islam Zakir Naik tidak akan mengurangi fakta ia telah melanggar aturan izin tinggal permanen. Ustaz kontroversial kelahiran India itu tengah dituding memberikan pernyataan rasis dalam sebuah ceramah di Negara Bagian Kelantan.

"Permintaan maaf oleh Dr Zakir Naik adalah pengakuan olehnya bahwa pidatonya... telah membangkitkan kerusuhan rasial di (negeri) multi-etnis Malaysia," kata Ramkarpal Singh, Ketua Biro Hukum Democratic Action Party (DAP) Malaysia seperti dikutip dari Malaymail.com, Selasa (20/8).

Menurut Ramkarpal, meski Zakir mengatakan kalimatnya telah dipelintir oleh sejumlah pihak, "namun faktanya tetap bahwa kata-kata tersebut telah menyebabkan keresahan."

Ia melanjutkan, sebagai orang asing Zakir Naik sudah seharusnya menghormati dan memahami lingkungan multikultur di Malayasia. "Tidak boleh tinggal di negara itu jika ia gagal melakukannya," lapor Malaymail mengutip Ramkarpal.

Sang anggota dewan itu juga mengatakan, pihak berwenang tidak boleh terpengaruh oleh permintaan maaf Zakir Naik dalam usaha mencabut izin tinggal. Ramkarpal mengatakan, aparat "harus bertindak tanpa rasa takut atau kebaikan" dengan mengutamakan kepentingan bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Ramkarpal mengatakan titik kesalahan Zakir Naik.

"Mengatakan warga China (Malaysia) sebagai tamu dan mengklaim orang-orang India lebih setia kepada Perdana Menteri India dibandingkan dengan PM Malaysia tentu saja keterlaluan, apa pun konteksnya," kata Ramkarpal.

"Zakir mungkin berpikir bahwa pidatonya tidak bersalah tetapi itu tetap apa yang dia pikirkan. Apa yang dipikirkan orang yang masuk akal sangat berbeda dan pihak berwenang harus menyadari bahwa penjelasan dan permintaan maafnya tidak dapat memaafkannya dari kesalahan yang mungkin telah dilakukannya," lanjutnya.

Zakir Naik telah meminta maaf pada hari ini, mengklaim karena telah membuat 'kesalahpahaman' setelah diinterogasi oleh polisi sebanyak dua kali dalam dugaan penyataan rasial dan agama selama ceramah di Kelantan.

Zakir Naik Minta Maaf 

Tokoh muslim kontroversial Malaysia Zakir Naik hari ini meminta maaf kepada publik Negeri Jiran karena pernyataan rasialnya. Naik mengajukan permohonan maaf setelah dia diperiksa polisi selama beberapa jam.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (20/8), Naik sebelumnya menuai kecaman lantaran dia menyinggung soal etnis dan kaum minoritas di Malaysia. Dia sempat mengatakan orang Hindu di Malaysia punya hak '100 kali lebih banyak' ketimbang minoritas muslim di India dan orang China Malaysia adalah pendatang.

"Sama sekali bukan maksud saya untuk membuat marah individu atau kelompok masyarakat," kata dia dalam pernyataannya hari ini.

"Ucapan saya bertentangan dengan ajaran Islam dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman ini," kata Naik.

Merasa Difitnah

Zakir Naik menuntut permintaan maaf dari empat pejabat salah satunya adalah Wakil Kepala Menteri II Penang Dr P. Ramasamy. Hal itu ia lakukan karena merasa telah difitnah mereka.

Selain permintaan maaf, Zakir Naik juga meminta keempatnya membayar sejumlah uang penyelesaian untuk menghindari tuntutan hukum. Sang ustaz asal India itu memberikan jangka waktu hingga 48 jam, seperti dikutip dari laman The Star, Selasa (20/8). 

Surat tuntutan Zakir Naik itu telah dilayani firma hukum Akberdin & Co pada Senin kemarin.

Zakir Naik mengklaim para pejabat Negeri Jiran itu telah memelintir pernyataannya. Yakni, pengutipan sebagian "di luar konteks" terkait kalimatnya yang disampaikan di sebuah pidato di Kelantan pada 8 Agustus, kata sang ustaz kelahiran India itu.

Sementara itu, keempat pejabat telah mendapatkan pemberitahuan terkait tuntutan Zakir Naik. Mereka adalah Wakil Kepala Menteri II Penang Dr P. Ramasamy, anggota dewan Bagan Dalam Satees Muniandy, mantan duta besar Datuk Dennis Ignatius, dan MP Klang Charles Santiago.

Santiago dan Ignatius mengkonfirmasi, mereka telah menerima pemberitahuan pada Senin sore.

"Saya mempertahankan pernyataan saya dan tidak akan mengajukan permintaan maaf apa pun kepada Zakir Naik," kata Santiago.

"Saya menyambut tindakan ini untuk memungkinkan saya membenarkan dan membuktikan kepada pengadilan bahwa pidatonya di Kelantan sangat beracun, meradang dan dapat menyebabkan kerusuhan agama dan ras di masyarakat multikultural kami," katanya.

Pada hari Jumat, Menteri Sumber Daya Manusia M. Kulasegaran juga menerima permintaan serupa dari Zakir. [***]
 

Berita Lainnya

Index