Komisi II Bahas Potensi Bengkalis Bersama ESDM Riau

Komisi II Bahas Potensi Bengkalis Bersama ESDM Riau

Metroterkini.com - Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis mencari Informasi dan mendalami potensi-potensi baru selain minyak dan gas untuk pemanfaatan bagi masyarakat bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, pada Kamis (08/08/2019). Pertemuan diterima oleh Kepala Bidang Mineral dan Batubara Bpk. H. Ridwan Dermawan.

Ketua Komisi II Hendri memaparkan beberapa hal terkait potensi-potensi yang ada di Bengkalis seperti migas dan sawit termasuk potensi-potensi lainnya. Selain migas dan sawit, ia bersama anggota komisi II lainnya berniat untuk menggali potensi lain seperti nikel dan logam mulia jika memungkinkan.

"Menurut data USGS (United States Geological Survey) Bengkalis adalah daerah penghasil emas di Indonesia. Sedangkan sampai saat ini yang kita ketahui baru minyak saja. Saya sudah 15 tahun menjadi dewan baru tahu Bengkalis adalah daerah penghasil emas. Cadangan minyak berangsur-angsur habis dan akan di tinggalkan, kami ingin mendalami masalah ini siapa tahu ini dapat menjadi solusi bagi daerah kita kedepannya dan menambah pendapatan daerah", ungkap H. Azmi.

Kemudian Rianto juga ikut mempertanyakan terkait keberadaan tanah galian C PT. HKI berikut perizinannya.

Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Komisi II Bpk. Ridwan menyebutkan bahwa sepengetahuannya Galian C di PT. HKI walaupun merupakan proyek strategis nasional namun semua proses perizinan Galian C di Hold, maksudnya belum bisa di proses.

Dalam hal ini, rangkaian proses perizinan sangat rumit dilakukan. Harus ada permohonan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan mendapatkan rekomendasi dari Bupati.

"Bagaimana Bupati bisa memberikan rekomendasi terhadap tata guna lahannya sedangkan semua Kabupaten kota, RTRW nya belum selesai, landasan nya belum bisa. Sehingga belum bisa ditindaklanjuti perizinan tentang Galian C",lanjutnya lagi.

Mengenai Nikel, Ridwan memberikan penjelasan detail bahwa Nikel hanya terdapat di bebatuan ultrabasa dan di Indonesia batuan ultrabasa terdapat di bagian tengah dan timur. Kemungkinan kandungan ultrabasa di Bengkalis yang letaknya di bagian barat sangat kecil.

"Kita tidak memiliki batuan ultrabasa yang berhubungan dengan unsur nikel, agak bertentangan dengan batuan penyusun di Bengkalis," tegasnya.

Tentang kevalidan data yang dimaksud Ridwan menyarankan untuk berkoordinasi ke Badan geologi di Bandung di bawah kementerian ESDM. [hms/rudi]

 

Berita Lainnya

Index