Metroterkini.com - Masjid Jabal Nur yang berada di zona wisata Kawah Ratu nyaris tak tersentuh abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Tangkuban Perahu, pada Jumat (28/7/2019).
Padahal posisi masjid berada kurang lebih 500 meter dari titik erupsi. Berbeda dengan kios dan bangunan lainnya yang diselimuti abu berwarna putih, masjid berwarna hijau ini seperti tak tersentuh.
Lokasi masjid ini berada sekitar 30 meter dari bibir kawah. Masjid ini merupakan satu-satunya masjid di Jawa Barat yang berada di atas gunung aktif dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Di bagian depan masjid, terpampang tulisan Jabal Nur. Di teras masjid tak terlihat tumpukan abu vulkanik, meskipun di badan jalan yang hanya berjarak beberapa meter ketebalan abu mencapai 3 cm.
Afero, petugas di TWA Tangkuban Perahu, membenarkan hal itu. Menurutnya masjid tersebut belum dibersihkan oleh petugas.
"Bagian di dalam masjid bersih, seperti enggak ada abu yang masuk, padahal di sekeliling masjid ada lubang angin yang besar," kata Afero, Minggu (28/7/2019).
Kendati begitu, teras samping masjid dan kios makanan yang berada di bawah masjid terlihat ada penumpukan abu. Namun, intensitasnya tipis.
"Benar, belum dibersihkan. Tapi kemarin saat dipakai salat enggak ada abu, bersih saja di dalamnya," katanya.
Ishak Jeri (52), warga sekaligus pedagang di TWA, mengatakan saat erupsi terjadi abu berterbangan ke areal parkir. Tepatnya ke arah masjid Jabal Nur. "Anehnya itu, biasanya kalau ada abu itu panas seperti wedus gembel gitu. Tapi ini abunya dingin," katanya.
Masjid ini dapat menampung sekitar 300 orang dan mengandalkan mata air Cihakuripan sebagai sumber airnya. [***]